Komunitas Pecinta Kebudayaan Aceh

Kaki Penari Saman Sempat Kram dan Lebam Saat Pertama Belajar Duduk

Untuk melatih gerakan tari Saman dan bisa bertahan duduk itu perlu waktu sedikitnya setahun sehingga benar-benar terbiasa melakukannya dengan baik.

Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Achmad Pramudito
SURYA/PRAMUDITO
Komunitas Edsaman saat menghibur anak-anak yatim piatu di acara Blissful Ramadhan yang diadakan Ciputra World Mall Surabaya di Kirkos Bar & Restaurant, Kamis (23/6). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Apalah sulitnya Tari Saman? Hanya duduk dan menggerakkan tangan tentu mudah melakukannya.

Apalagi gerakan tari itu hanya dilakukan di tempat selama 15 menit.

Pandangan itu ternyata salah. Untuk melatih gerakan tari dan bisa bertahan duduk itu perlu waktu sedikitnya setahun sehingga benar-benar terbiasa melakukannya.

“Awalnya memang saya sempat meremehkan tarian ini. Setelah menjalani sendiri, kaki saya sempat biru-biru dan bahkan kram karena harus duduk saat melakukan tarian ini,” papar Lisnasari, salah seorang penari Saman dari grup Edsaman.

Edsaman adalah Komunitas Pecinta Kebudayaan Aceh yang anggotanya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya.

Ketika dibentuk pada tahun 2011, anggota Edsaman hanya sekitar sembilan orang, dan kini berkembang menjadi 15 orang.

Kamis (23/6), sembilan anggota Edsaman diundang Ciputra World Mall Surabaya untuk menghibur anak-anak yatim piatu di Kirkos Bar & Restaurant.

Acara bertajuk Blissful Ramadhan itu juga diisi Moslem Fashion Show, dan model anak-anak, serta atraksi badut.

“Nggak bisa semua hadir di sini karena sebagian harus mengisi acara di tempat lainnya,” kata Lisnasari.

Meski bisa melakukan gerakan tari hanya lewat Google dan YouTube, Edsaman ternyata mendapat sambutan hangat masyarakat Kota Surabaya. Undangan yang mereka terima justru meningkat di bulan Ramadan seperti saat ini.

“Karena anggota masih minim maka terpaksa dibagi-bagi agar tak mengecewakan yang mengundang,” cetus Lisna sambil menambahkan tari Saman minim dilakukan oleh enam orang.

Edsaman adalah Komunitas Pecinta Kebudayaan Aceh yang anggotanya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya.

Ketika dibentuk pada tahun 2011, anggota Edsaman hanya sekitar sembilan orang, dan kini berkembang menjadi 15 orang.

Kamis (23/6), sembilan anggota Edsaman diundang Ciputra World Mall Surabaya untuk menghibur anak-anak yatim piatu di Kirkos Bar & Restaurant.

Acara bertajuk Blissful Ramadhan itu juga diisi Moslem Fashion Show, dan model anak-anak, serta atraksi badut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved