Berita Surabaya

Trem di Surabaya Tinggal Tunggu Keppres, Dirut PT KAI: Kami Siap Percepat Realisasi

"Kami siap dan semua sudah melalui kajian. Intinya KAI siap mempercepat realisasi trem di Surabaya," kata Dirut PT KAI Edi Sukmoro, Jumat (3/6/2016)

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
surya/iksan fauzi
Dirut PT KAI, Edi Sukmoro saat inspeksi di Stasiun Besar Bojonegoro dalam rangka persiapan Natal dan Tahun Baru, Sabtu (5/12/2015). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Angkutan massal tengah kota berbasis rel, trem, telah serius disiapkan Pemkot Surabaya bekerja sama dengan PT KAI.

Namun saat ini, tinggal menunggu Keppres untuk memulai pengerjaan angkutan massal di Surabaya itu.

Bahkan informasi yang diterima, semua draf pendukung Keppres itu tinggal diteken karena sudah di Sekertariat Negara.

"Kami siap dan semua sudah melalui kajian. Intinya KAI siap mempercepat realisasi trem di Surabaya," kata Dirut PT KAI Edi Sukmoro, Jumat (3/6/2016).

Edi menegaskan moda transportasi massal harus didorong di kota sebesar Surabaya.
Trem salah satu solusi terbaik untuk mengatasi problem kemacetan. Diharapkan warga bisa beralih ke transportasi massal trem.

Saat ini, Pusat dan Kementeria Perhubungan mendukung penuh rencana realisasi Trem Surabaya. Bahkan anggaran juga sudah disiapkan.

PT KAI nanti selaku operator dan pelaksana Trem bersama Pemkot.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto, menambahkan bahwa soal angkutan trem hanya masalah waktu.

"Mudah untuk realisasi trem. Dana sudah ada. Begitu Keppres ada, tidak lama mengerjakannya," kata Suprapto.

Apalagi Trem ini bukan hal baru di Surabaya. Dulu angkutan massal berbasis rel membelah kota itu pernah ada. Jalur juga tinggal reaktifasi kembali. Semua jalur sudah ada.

"Tidak sampai merusak Taman Bungkul dan infrastruktur yang ada. Rel trem akan dibelokkan ke Taman Bungkul. Nanti akan ada doublel track," kata Suprapto.

Rencananya jalur trem akan membentang sepanjang 17,2 km. Dari Suabaya Utara hingga Suraya Selatan.

Dimulai dari Stasiun Wonokromo hingga Jalan Panglima Sudirman dengan menggunakan jalur double track.

Dari Panglima Sudirman kemudian dilanjutkan ke arah Kombespol M Duryat, Embong Malang, Bubutan, Pasar Turi, hingga Indrapura.

Kemudian dari Indrapura akan dilanjutkan ke jalan Rajawali, Jembatan Merah, Veteran, Tugu Pahlawan, Siola, Genteng, Tunjungan, Gubernur Suryo, Bambu Runcing, hingga kembali ke Panglima Sudirman.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved