Ini Dia Tips Bijak Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak, Hanya Tiga Langkah
#TipsnTrik Biaya pendidikan tidak pernah murah meski beberapa kota/kabupaten memberikan bantuan hingga bersekolah gratis
SURYA.co.id I SURABAYA - Biaya pendidikan tidak pernah murah meski beberapa kota/kabupaten memberikan bantuan hingga bersekolah gratis. Meski menyenangkan, itu tidak bisa menjadi alasan untuk tidak memasang tameng untuk berjaga-jaga.
Pendidikan menjadi salah satu tiket penting untuk bekal anak. Jika memungkinkan, tidak ada orang tua yang mau menelantarkan pendidikan anaknya. Mereka akan berusaha agar anak-anaknya mendapatkan kesempatan bersekolah hingga melebihi orang tua.
Semangat seperti itu yang harus dibicarakan bersama pasangan agar menjadi tujuan keuangan bersama. Memberi pendidikan berarti menyiapkan dana yang tidak sedikit.
Saat ini sudah tidak bisa lagi menyerahkan faktor keberuntungan karena masa depan anak yang menjadi taruhannya. Itu sebabnya, para perencana keuangan selalu memasukkan pos investasi atau tabungan untuk pendidikan anak selain dana pensiun dan dana darurat.
Mungkin bagi banyak orang, memikirkan kelak anak bersekolah di mana, jurusan apa, dan jenis sekolah seperti apa masih terlalu jauh. Kadang-kadang keluarga muda mengabaikan itu karena merasa anak-anaknya masih kecil dan masih sanggup membiayai pendidikan mereka.
Jangan lupa, semakin tahun biaya pendidikan semakin mahal. Setelah anak lulus SMA dan sederajat, mereka membutuhkan tambahan ilmu. Itu yang tidak pernah murah.
Mimien Susanto, perencana keuangan, menganjurkan untuk duduk bersama pasangan khusus membicarakan pendidikan anak. Pendidikan menjadi masalah penting dan pengumpulan dana harus dimulai secepatnya karena dengan jangka waktu lebih panjang, keluarga dapat menyisihkan dana lebih sedikit.
“Langkah-langkah menyiapkan dana pendidikan adalah dengan menentukan sekolah atau perguruan tinggi yang dituju dan jurusan yang diinginkan,” kata Mimien.
Meski anak belum tahu jurusan apa yang hendak dituju, orang tua bisa merancang supaya besar dana dapat diatur. Tentu saja, itu bukan berarti anak harus masuk jurusan yang sudah dipilih orang tuanya. Pemilihan tempat sekolah atau kampus dan jurusan hanya untuk menghitung besar anggaran. Saat itulah, suami-istri harus mencari tahu besar biaya yang diperlukan saat ini.
“Setelah itu, hitung jangka waktu yang diperlukan untuk menyiapkan dana pendidikan itu. Dari jangka waktu itu orang tua dapat menghitung mundur kebutuhan dan anggaran yang harus disisihkan. Tentu saja, itu akan diketahui setelah menghitung nilai masa depan (future value) saat dana itu diperlukan dengan mempertimbangkan inflasi/kenaikan biaya pendidikan 15 persen per tahun,” tambahnya.
Biaya yang sudah diketahui sekarang tinggal ditambahkan 15 persen per tahun dan dikalikan dengan jumlah tahun dalam jangka waktu yang ditarik mundur. Itu menjadi perkiraan dana pendidikan yang dibutuhkan di sekolah atau kampus itu.
“Jika sudah mengetahui besar dana yang dibutuhkan, sekarang saatnya mencari instrumen investasi yang cocok untuk mencapai dana itu berdasarkan jangka waktu yang tersedia. Hitung cicilan dana per bulan untuk mencapai tujuan dana pendidikan itu,” kata Mimien.(*)