Berita Malang Raya

Pangkas Rambut di Barbershop itu Bagus setelah Keluar, Bangun Tidur ya Sama Saja

#MALANG - "Kalau di barbershop itu bagus setelah keluar, tetapi bangun tidur ya sama saja. Dan akhirnya bikin repot sendiri," katanya.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yuli
hayu yudha prabowo
POTONG RAMBUT - Sejumlah pelanggan sedang memotong rambut di Richdjoe Babershop, Jalan Bunga Cokelat, Kota Malang, Minggu (24/4/2016). 

SURYA.co.id | MALANG - Menjamurnya tempat usaha modern yang menamakan dirinya 'barbershop' tidak mengancam keberadaaan pangkas rambut khas Indonesia.

Meskipun beberapa tempat kalah mewah dan fasilitas, pemangkas rambut yang sudah belasan tahun menekuni usahanya, tidak merasa terancam. 

Iwan Sakura dan pangkas rambut 'Sakura' serta Gatot dari pangkas rambut 'Rampak Naong' kompak menjawab tidak, dalam wawancara berbeda tempat dan waktu.

Bahkan Gatot secara percaya diri bercerita kepada SURYA.co.id bnahwa hampir tiap hari merapikan rambut konsumennya yang baru potong rambut di barbershop.

"Hampir tiap hari ada yang kesini, merapikan kembali rambutnya, padahal baru potong di barbershop," ujarnya. 

Karenanya peberadaan barbershop, yang memakai konsep salon laki-laki modern dengan tempat mewah dan fasilitas lengkap, tidak mengancam usaha mereka.

"Karena tidak gampang memotong rambut laki-laki, tidak seperti kelihatannya. Memotong rambut anggota (TNI), tidak gampang dan tidak semua bisa," tegasnya.

Gatot telah menekuni usahanya sendiri selama 15 tahun. Sebelum itu ia juga bekerja di tempat pangkas rambut. Dan untuk memiliki keahlian memangkas rambut, laki-laki asal Surabaya ini juga mengikuti kursus selama setahun.

Dalam sehari, Gatot tidak bisa menyebut berapa kepala yang dirapikannya setiap hari. Ia hanya menyebut kalau sedang sepi kadang kala hanya tiga kepala, tetapi jika ramai lebih dari 50 kepala digarap dalam rentang waktu buka mulai pukul 08.00 - 21.00 wib.

Karenanya di tempat usahanya, ada tiga pemotong rambut yakni Gatot dan dua orang rekannya.

"Selama masih ada kepala, Insya Allah usaha seperti ini masih tetap jalan," tegasnya.

Sedangkan menurut Iwan Sakura, barbershop lebih menekankan gaya rambut sesuai model yang kini sedang berjalan.

"Lebih mengikuti style, jadi memang sasarannya lebih banyak anak muda seperti anak kuliahan atau eksekutif muda," ujarnya.

Sedangkan pangkas rambut seperti tempat usahanya, bisa memotong rambut sesuai aneka model. Mau model cepak ala tentara, model undercut, ataupun model rambut ala anggota the Beatles, atau merapikan rambut pendek para pensiunan, Iwan menegaskan, tempat pangkas rambutnya bisa melakukan itu semua.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved