Galeri foto

Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang

Seniman Suwarno telah membuka sekokah dalang ini sejak tahun 1990. Jumlah murid yang telah diajar mendalang mencapai puluhan.

Penulis: Hayu Yudha Prabowo | Editor: Dodo Hawe
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193426.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Suwarno, guru Sekolah Dalang Cilik mengajari siswanya cara mengerakan wayang kulit pada siswanya.
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193406.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Siswa sekolah dalang cilik mempelajari buku suluk kawruh pedalangan lan macapat.
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193206.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Sejumlah siswa praktek mendalang.
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193241.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Suwarno memantau siswanya yang praktek mendalang.
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193106.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Siswa Sekolah Dalang Cilik bermain saat jam istirahat di halaman Dewan Kesenian Malang.
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193059.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Siswa sekolah dalang cilik belajar memegang wayang kulit yang benar.
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193044.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Suwarno mengajar cara memegang wayang kulit yang benar pada siswanya.
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang - dalang-cilik_20160427_193035.jpg
surya/hayu yudha prabowo
Siswa Sekolah Dalang Cilik memainkan karakter wayang kulit di Gedung Dewan Kesenian Malang yang menjadi lokasi sekolah.

SURYA.co.id | SURABAYA - Sejumlah anak nampak sibuk bermain aneka karakter wayang kulit di ruangan Dewan Kesenian Malang (DKM), Jalan Majapahit, Kota Malang, Jumat (22/4/2016). Sore itu, suasananya terasa riuh rendah suara mereka yang sedang mendialogkan adegan wayang kulit dalam genggaman tangan mereka. Dialog dengan bahasa khas jawa kuno itu mengisi keremangan ruangan itu.

Sesekali, sebagian dari mereka bermain dan berlarian dalam ruangan menunggu gilirannya praktek. Pemandangan langka anak mendalang ini bisa dijumpai tiap hari Jumat, kala Suwarno, guru Sekolah Dalang Cilik memberikan pelajaran.

Seniman Suwarno telah membuka sekokah dalang ini sejak tahun 1990. Jumlah murid yang telah diajar mendalang mencapai puluhan. "Sekarang ini yang masih aktif sebanyak 14 anak," ujarnya.

Suwarno menambahkan dalam sekolahnya membutuhkan waktu enam bulan agar siswanya mampu memegang dan menggerakan wayang kulit dengan benar. "Selanjutnya, untuk mencapai tahapan memainkan lakon harus ditempuh masa belajar selama satu tahun,"pungkasnya.

Sekolah Dalang yang digagas Suwarno ini kini menjadi secercah harapan, dimana kejayaan wayang kulit di era lalu dapat muncul kembali. Tangan-tangan lincah siswa dalang cilik ini diharapkan mampu menggerakan kembali lakon-lakon Wayang Kulit yang sarat simbol dan pelajaran hidup mampu berkobar kembali. (Hayu Yudha Prabowo)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved