Galeri foto
Menilik Sekolah Dalang Cilik di Kota Malang
Seniman Suwarno telah membuka sekokah dalang ini sejak tahun 1990. Jumlah murid yang telah diajar mendalang mencapai puluhan.
Penulis: Hayu Yudha Prabowo | Editor: Dodo Hawe
SURYA.co.id | SURABAYA - Sejumlah anak nampak sibuk bermain aneka karakter wayang kulit di ruangan Dewan Kesenian Malang (DKM), Jalan Majapahit, Kota Malang, Jumat (22/4/2016). Sore itu, suasananya terasa riuh rendah suara mereka yang sedang mendialogkan adegan wayang kulit dalam genggaman tangan mereka. Dialog dengan bahasa khas jawa kuno itu mengisi keremangan ruangan itu.
Sesekali, sebagian dari mereka bermain dan berlarian dalam ruangan menunggu gilirannya praktek. Pemandangan langka anak mendalang ini bisa dijumpai tiap hari Jumat, kala Suwarno, guru Sekolah Dalang Cilik memberikan pelajaran.
Seniman Suwarno telah membuka sekokah dalang ini sejak tahun 1990. Jumlah murid yang telah diajar mendalang mencapai puluhan. "Sekarang ini yang masih aktif sebanyak 14 anak," ujarnya.
Suwarno menambahkan dalam sekolahnya membutuhkan waktu enam bulan agar siswanya mampu memegang dan menggerakan wayang kulit dengan benar. "Selanjutnya, untuk mencapai tahapan memainkan lakon harus ditempuh masa belajar selama satu tahun,"pungkasnya.
Sekolah Dalang yang digagas Suwarno ini kini menjadi secercah harapan, dimana kejayaan wayang kulit di era lalu dapat muncul kembali. Tangan-tangan lincah siswa dalang cilik ini diharapkan mampu menggerakan kembali lakon-lakon Wayang Kulit yang sarat simbol dan pelajaran hidup mampu berkobar kembali. (Hayu Yudha Prabowo)