Berita Foto
Sudah Setahun, Mahasiswa Ini Ajarkan Ilmu di Tengah Kuburan, Muridnya Bayar Pakai Sampah
Beratapkan pohon besar dan beralaskan selembar tenda berwarna biru yang digelar di tengah makam,tampak belasan anak sedang asyik belajar bersama.
Penulis: Rahadian Bagus Priambodo | Editor: Rahadian Bagus Priambodo
SURYA.co.id|BOJONEGORO - Mencari tempat belajar yang paling nyaman, tenang dan sejuk. Alasan itulah yang membuat Ridwan Agung Asmaka (21) memilih pemakaman Kristen Ngrowo Rejo, Bojonegoro sebagai tempat les gratis bagi anak-anak yang kurang mampu.
Beratapkan pohon besar dan beralaskan sebuah tenda berwarna biru yang digelar di tengah makam, belasan anak-anak tampak sedang mendengarkan Agung. Ada juga beberapa yang sedang berlarian di antara batu nisan.
Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro ini setiap minggu sekali memberikan les secara gratis bagi anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya, di Jalan Rajawali Timur nomor 16 RT14/RW03 gang Bader Ngrowo Rejo, Dukuh Ngrowo Rejo, Desa Ngrowo, Kabupaten Bojonegoro.
"Ya karena nyaman saja, apalagi anak-anak sudah biasa bermain di makam ini. Di rumah juga tidak ada tempat," kata Agung saat ditanya kenapa dia memilih kuburan sebagai tempat belajar bagi anak-anak, katanya saat ditemui Minggu (10/14/2016).
Siang itu Agung mengajari anak-anak membuat ketrampilan dari bekas parutan kelapa. Bekas parutan kelapa itu dicampuri pewarna kemudian ditaburkan ke selembar kertas karton yang sudah digambar pola berbentuk buah semangka dan diolesi lem kayu.
Selesai membuat ketrampilan agung memberikan soal matematika untuk anak yang duduk di bangku kelas V dan VI. Soal tersebut ia tulis di papan tulis putih yang ia sandarkan di dua batu nisan di dekat tempat mereka menggelar tenda.
Beberapa anak, tampak menulis ulang soal tersebut ke buku tulis mereka dan mulai mengerjakannya. Ada yang mengerjakan di atas tenda yang dipakai untuk alas, ada juga yang mengerjakan sambil duduk di sebuah nisan keramik yang besar.
Sementara itu, beberapa anak anak yang lain tampak sedang asyik membaca buku pelajaran bahasa Indonesia. Agung meminta mereka membaca cerpen di dalam buku itu, sebelum meminta satu per satu membacakannya di depan teman-teman mereka.
Mahasiswa semester dua jurusan Matematika ini menuturkan kegiatannya membuka les gratis bagi anak-anak kurang mampu di dusunnya sudah hampir setahun ia lakukan. Tepatnya pada Mei 2015, silam.
Agung menuturkan, ia membuka les gratis itu setelah seorang anak yang tinggal di dekat rumahnya ingin mengikuti les tambahan di luar sekolah.
Namun, orangtua anak itu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Untuk biaya hidup sehari-hari saja keluarga anak tersebut masih kesulitan. Apalagi untuk membayar biaya les tambahan.