Ujian Nasional 2016

UNBK Hari Ketiga Diwarnai Putusanya Jaringan Listrik, Dua Sekolah Terimbas, Ini Dua Sekolah Dimaksud

Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dindik Surabaya, Sudarminto menjelaskan mati listrik ini bukan kesengajaan PLN.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
surya/hayu yudha prabowo
Ilustrasi siswa mengerjakan unas 

SURYA.co.id | SURABAYA – Jaringan listrik putus di kawasan Ngagel, dua sekolah yang sedang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terkena imbasnya.

Putusnya jaringan listrik di kawasan itu berlangsung hingga 8 menit.

Dua sekolah terimbas itu adalah SMA Gema 45 dan SMA Kartika IV.

Putusnya listrik ini dilaporkan ke Posko saat UNBK sesi kedua berlangsung.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Kabid Dikmenjur) Dispendik Surabaya, Sudarminto menjelaskan mati listrik ini bukan karena kesengajaan PLN wilayah Surabaya Selatan.

“Matinya listrik bukan karena kesalahan PLN, tapi karena ada orang yang tebang pohon dan mengenai kabel listrik,” jelasnya ketika dikonfirmasi, Rabu (6/4/2016).

Untuk di SMA Gema 45 Surabaya, siswa harus menunggu hidupnya aliran listrik hingga 8 menit.

Sekolah ini tidak meiliki genset untuk menangulangi padamnya listrik.

“Seketika itupula kami kroscek dan menghubungi PLN,” jelas dia.

Akhirnya PLN menghidupkan listrik kembali lewat gardu lainnya. Sedang di SMA Kartika IV Surabaya ketika listrik mati, genset langsung dinyalakan.

Sehingga, sekolah di Jalan Brawijaya itu tidak sampai merasakan listrik mati dan tertunda ujiannya.

Untuk UNBK soal listening mata pelajaran bahasa Inggris di SMK juga berjalan sukses.
Sudarminto menjelaskan tidak ada laporan terkait persoalan headset atau server ngadat di beberapa sekolah.

“Dua hari sebelumnya kami sudah meminta sekolah untuk mengecek headset sejak simulasi. Alhamdulillah tidak ada laporan bermasalah,” pungkasnya.

Meski seluruh sekolah di Surabaya menggunakan UNBK, namun isu bocornya isu jawaban menyebar. Hal itu dikarenakan naskah UNBK sama dengan Unas tulis.

“Kalau di luar kota mungkin saja, tapi Surabaya ini 100 persen UNBK. Tidak ada papernya. Kami juga sudah meyakinkan siswa tidak usah terpengaruh dengan kunci-kunci itu, soal UNBK ini berbeda dan ada ratusan. Beda dengan naskah UN paper yang hanya 20-an,” jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved