Berita Sidoarjo
Produksi Sejak Tahun 1966, Kerenyahan Kerupuk Sidoarjo ini Sudah Dirasakan 30 Negara
#Sidoarjo - Sejak tahun 1966 perusahaan ini sudah memproduksi kerupuk, lalu sampai kini sudah ada 30 negara yang merasakan kerenyahan kerupuk tersebut
Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id I SIDOARJO - Kerupuk merupakan makanan pelengkap bagi sebagian orang Indonesia.
Camilan yang menjadi ikon kuliner khas Indonesia ini mampu memikat masyarakat dunia karena keunikan dan kerenyahannya, termasuk produk kerupuk dari PT Sekar Laut di Sidoarjo.
Perusahaan yang memproduksi kerupuk dengan merek dagang 'Finna' ini sudah berhasil mengekspor kerupuk di 30 negara.
Di antaranya Tiongkok, Hongkong, Singapura, Jepang, Korea, Taiwan, Brunai Darussalam, Malaysia, Belanda, Denmark, UK, dan lainnya.
Untuk menegaskan bahwa kerupuk ada produk yang spesial, PT Sekar Laut mencatat dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) kategori, kerupuk terbesar dan makan kerupuk terbanyak ini pada Minggu (3/4/2016).
Ini merupakan sejarah bagi perkembangan industri kerupuk, sehingga memiliki dampak positif untuk meningkatkan eksistensi popularitas kerupuk Indonesia.
Presiden Direktur PT Sekar Laut, Tbk Harry Sunogo mengatakan, melalui merek dagang “Finna” kiprah Sekar Laut berawal dari bidang usaha pengolahan produk kelautan yang kemudian berkembang secara pesat dan menjelma menjadi juaranya industri kerupuk tanah air sejak tahun 1966.
Salah satu bukti kedekatan dengan masyarakat lokal, Monumen Jayandru yang dibangun PT Sekar Laut ditetapkan oleh pemerintah setempat menjadi ikon kota yang melambangkan Sidoarjo sebagai kota industri kerupuk nasional.
Untuk terus mendukung pengembangan usaha, PT Sekar Laut telah melakukan berbagai terobosan melalui inovasi pada produk serta proses kerja sama dengan berbagi pihak, kemitraan dengan para nelayan, peternak dan petani, meningkatkan usaha UKM dan terobosan lainnya.
"Karena menurut kami, semuanya merupakan mata rantai yang saling menunjang satu sama lain," kata Harry menambahkan, Minggu (3/4/2016)
Peran serta Sekar Laut begitu strategis bagi pasar industri Fast Moving Consumer Good (FMCG) Indonesia.
Dengan kapasitas produksi kerupuk 40 ton per hari atau 10 ribu ton per tahun, Sekar Laut mampu menyerap jutaan sumber bahan baku alami lokal secara maksimal.
"Dengan teknologi yang modern bahan baku alami kerupuk diolah secara higienis untuk memenuhi strandar pasar lokal dan internasional," jelas Harry.
Harry menilai, bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya dan alam biota laut yang luar biasa.
Oleh karenanya PT Sekar Laut berusaha menghargai kekayaan dengan mengolahnya secara bijak, untuk bisa dinikmati kembali oleh segenap masyarakat Indonesia dan manca negara dengan kandungan nilai cita rasa yang lebih tinggi.