Berita Kampus Surabaya
Uniknya Ornamen Dinding Berbasis Garis Tak Putus Karya Mahasiswi ITS Surabaya
"Jadi ketika diaplikasikan menjadi tiga dimensi akan membentuk volume dan alur tinggi rendah yang indah," katanya mahasiswi asal Mojokerto itu.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Yuli
SURYA.co.id | SURABAYA - Mahasiswi semester 2 Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Nihla Azkiya dan Emildayanti, membuat desain untuk ornamen dinding.
Uniknya, desain itu mereka awali dari sketsa garis yang tak terputus.
"Awalnya membuat bentuk pola dari garis yang tidak terputus dan tidak boleh menghasilkan sudut mati," jelas Emil.
Pola garis dua dimensi yang ia gambar sengaja ia buat dengan alur yang berekspresi.
"Jadi ketika diaplikasikan menjadi tiga dimensi akan membentuk volume dan alur tinggi rendah yang indah," katanya mahasiswi asal Mojokerto itu.
Tinggi rendahnya alur pada tiga dimensi digambarkan dengan tipis tebalnya garis pada sketsa dua dimensi.
"Jarak alur pun harus konsisten jadi ketika dibuat ornamen dinding paling tidak tinggu rendahnya hanya boleh berjarak 2 cm," papar Emil.
Nihla yang membuat bentuk prototype tiga dimensi dari kertas, menjelaskan material yang bisa digunakan.
"Untuk pengaplikasian bisa dengan triplek, kayu, aluminium, dan kertas gori. Dipilih yang paling mudah dibentuk serta nilai estetiknya tinggi," tuturnya.
Desain yang dibuat mahasiswi bimbingan Firman Hawari SSn MT dan Lea Kristina ST MDS itu adalah versi hard, yaitu mengandalkan ekspresi pola. Ada lagi versi soft yang lebih menonjolkan lengkungan alur tiga dimensi.
Proses pembuatan pola dua dimensi lalu disalurkan menjadi tiga dimensi itu dilakukan selama kurang lebih dua minggu.
"Harus diatur juga presisinya agar seimbang," kata Nihla.