Berita Malang Raya
Terduga Teroris asal Makassar dan Madiun Menyamar Peziarah di Malang
Andi mengungkapkan, Sulaiman berumur sekitar 25 tahun, aslinya dari Kelurahan Palopo, Makasar, Sulawesi Selatan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli
SURYA.co.id | MALANG - Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di makam keramat Setyo Setuhu, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, bernama Sulaiman dan Sujak atau Sujai.
Hal itu diungkapkan seorang peziarah, sebut saja Andi (samaran) yang sempat berkenalan dengan keduanya.
Andi mengungkapkan, Sulaiman berumur sekitar 25 tahun, aslinya dari Kelurahan Palopo, Makasar, Sulawesi Selatan.
Sedangkan Sujak atau Sujai berusia 43 tahun, warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun.
Layaknya peziarah lain, mereka juga membaur dan tidak terkesan eksklusif.
Saat siang hari, mereka tidak segan masuk hutan untuk mencari kayu bakar.
Kayu bakar tersebut dipakai api unggun untuk semua peziarah.
“Mereka bahkan terkesan sangat baik. Cari kayu di hutan kadang untuk masak. Sisanya dipakai bersama-sama untuk menghangatkan tubuh saat malam,” tutur Andi.
Selama di area makam tersebut, Sulaiman dan Sujak ikut terlibat dalam pembuatan pagar komplek makam.
Kebetulan saat itu pengelola makam tengah memasang batako setinggi sekitar 50 sentimeter, di halaman depan makam.
Sulaiman dan Sujak ikut mengaduk semen. Mereka juga mengangkat batako dan membantu tukang memasangnya.
“Kalau niatnya memang menyamar, sudah sangat sempurna. Orang pasti tidak menduga mereka anggota teroris,” ujar Andi.
Kedua terduga teroris ditangkap Densus 88 di pendopo Makam Keramat Setyo Setuhu, Selasa (1/3/2016) pukul 05.00 wib.
Saat ditangkap, keduanya tengah tertidur pulas. Sulaiman dan Sujak sudah satu minggu tinggal di area makam tersebut.