Berita Sidoarjo

Sensasi Cita Rasa Kopi Nusantara di Kedai Koffie 25

Kopi itu disajikan dengan cara ala vietnam driip, di mana kopi dimasak langsung di meja pelanggan.

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Parmin
surya/irwan syairwan
Hijaber Sidoarjo tengah menikmati kopi toraja dan kintamani. 

SURYA.co.id | SIDOARJO - Kopi premium biasanya hanya bisa dinikmati di kafe-kafe mahal. Harganya pun bisa dikatakan tak murah.

Sebagai penikmat kopi, Ilhami Septi Pratiwi, kesulitan mencari tempat nongkrong dan minum kopi di Kota Delta. Apalagi yang menyajikan kopi-kopi premium Nusantara.

Bau aroma kopi langsung menyeruak ketika barista Kedai Koffie 25 menyajikan kopi tubruk Kintamani. Kopi itu disajikan dengan cara ala vietnam driip, di mana kopi dimasak langsung di meja pelanggan.

Alat vietnam drip itu berupa sebuah bejana berbentuk seperti jam pasir. Bejana bagian bawah berisi air yang dipanasi dengan api spirtus. Di atas bejana air itu, bejana lainnya yang diisi bubuk kopi yang sebelumnya digiling manual oleh sang barista.

Ketika mendidih, uap air terangkat dan mengisi bejana di atas. Kopi matang dan siap dihidangkan. Yang unik, setelah api dimatikan, larutan kopi yang mengisi bejana atas akan surut ke bawah.

"Tapi tak ada ampasnya, karena di bagian atasnya ada penyaring," kata Septi, Kamis (26/1/2016).

Kopi Kintamani itu jadi dengan ukuran yang pas di cangkir. Mencium aromanya sudah membangkitkan semangat. Rasanya sangat khas, memiliki cita rasa asam pekat.
Septi menuturkan kopi Kintamani ini cocok diminum pagi hari untuk membantu stamina seseorang mengawali aktivitas.

Septi memang menyediakan berbagai jenis kopi. Namun, ia khusus menyediakan kopi premium asli Nusantara. Mulai dari kopi Kintamani, Toraja, Aceh, Mandailing, dan lainnya ia sediakan dengan harga terjangkau.

"Kalau masih jadi mahasiswi Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), saya gampang mencari tempat ngopi enak. Tapi di sini agak kesulitan," ujar Septi menceritakan awal pendirian kedainya.

Untuk urusan harga, cewek 24 tahun tak mematok tinggi. Septi paham, ternyata karakter anak-anak muda Sidoarjo belum sepenuhnya memahami jenis-jenis kopi, apalagi karakteristik rasanya.

"Kalau saya jual harganya mahal malah tak laku nanti. Selain jualan, niatan saya juga sebagai edukasi kopi. Kopi Indonesia itu kopi terenak di dunia, sampai ada yang mengabadikan kopi jawa sebagai program komputer Java yang logonya cangkir kopi," sambung Septi yang lanjut mengatakan semua jenis kopi premium tersebut dihargai Rp 15.000 per cangkir.

Tak hanya kopi, kedai yang berada di Perumahan Bluru Permai Blok S no 25, Sidoarjo, ini juga menjual cemilan khas warung tongkrongan, yaitu mi instan.

Namun, mi buatannya diracik dengan tambahan topping seperti ceker pedas, kikil, sarden, dan lainnya.

Cewek berjilbab ini menerangkan ia ingin menyajikan suasana cafe namun dengan harga warung. Ambience (suasana) kedainya pun dibuat khas anak muda, minimalis dengan ornamen interior berbasis kayu.

Meski sebagai pemula di usaha kuliner, Septi tak takut berusaha. Untuk menekan modal, rumahnya disulap menjadi kedai.

Ia pun hunting kopi-kopi yang dijual langsung dari pengepul kopi daerah aslinya. Kopi-kopi itu pun ia goreng sendiri setelah belajar dari kawannya yang seorang barista.

"Biar cita rasanya dapat. Kopi-kopi ini milik bangsa kita tapi kebabyakan malah dinikmati orang luar. Saya hadirkan di sini agar bisa dinikmati semua orang," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved