Berita Banyuwangi

Ethno Carnival Usung Tema 'Royal Wedding' Lare Osing

#BANYUWANGI - BEC tahun ini mengusung tema pernikahan suku Using 'the Usingnese Royal Wedding'.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yuli
sri wahyunik
Banyuwangi Ethno Carnival 2014 

SURYA.co.id | BANYUWANGI - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (17/10/2015).

BEC tahun ini mengusung tema pernikahan suku Using 'the Usingnese Royal Wedding'.

Karnaval itu akan diikuti ratusan peserta yang memperagakan ragam pengantin khas Suku Using (masyarakat asli Banyuwangi).

Ragam pernikahan suku Using dieksplorasi dalam kostum mereka, perpaduan antara etnisitas dan modernitas.

Karnaval tersebut dibagi tiga sub tema, yaitu Sembur Kemuning, Mupus Braen Blambangan, dan Sekar Kedaton Wetan.

Sembur Kemuning merupakan upacara adat pengantin masyarakat pesisiran di Banyuwangi. Kostum yang dikenakan didominasi warna kuning, orange dan ungu.

Sementara Mupus Braen Blambangan yang didominasi warna merah, hitam dan emas merupakan upacara adat pengantin masyarakat kelas menengah.

Sekar Kedaton Wetan merupakan upacara adat untuk pengantin kaum bangsawan yang nantinya akan diperagakan penampil dengan kostum dominasi warna hijau dan perak.

“Dalam gelaran BEC ini, pengantin Using akan ditampilkan dalam bentuk desain fesyen yang berkarakter oleh para desainer muda Banyuwangi. Inilah yang membedakan BEC dengan ajang serupa dari daerah lain, karena kami fokus dan bangga pada kebudayaan sendiri,” papar Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Yanuar Bramuda.

Parade BEC akan dimulai dari Taman Blambangan dengan panggung seluas 10 x 16 meter dan dilengkapi cat walk sepanjang 70 meter. Pagelaran ini akan diawali tari Gandrung kolosal.

Setelahnya, akan disambung prosesi ritual adat kemanten Using yakni perang bangkat. Sebuah ritus adat yang dilakukan dalam acara pernikahan (mantenan) apabila kedua mempelainya adalah anak terakhir atau anak ‘munjilan’.

Ritual perang bangkat ini diawali dengan padu-paduan’ atau sahut-menyahut antar perwakilan keluarga kedua mempelai yang saling meminta agar anak mereka bisa dipersatukan. Padu-paduan ini akan diakhiri dengan kata sepakat dari kedua keluarga untuk menyatukan mempelai dan diikuti penyerahan uba rampe kepada keluarga pengantin perempuan. Yakni berupa kembang mayang, bantal yang dibungkus dengan tikar dan seekor ayam betina yang tengah mengerami telurnya.

Usai prosesi ini, penonton akan menyaksikan lima penampil khusus BEC dari mancanegara. Menyusul di belakangnya parade defile best BEC 2015 yang kemudian diikuti penampilan 37 peserta BEC cilik yang menampilkan kostum pengiring manten Using.

Selanjutnya, penampil utama The Usingnese Royal Wedding akan menghibur penonton dengan beragam kostum kreasinya yang modern dan kontemporer.

Diawali dari penampil BEC Sembur Kemuning, lalu barisan kemanten Mupus Braen Blambangan dengan warna kostumnya yang menyala. Di barisan terakhir, puluhan kemanten dengan kostum bertemakan Sekar Kedaton Wetan akan menjadi pamungkas.

"Kami terus konsisten mengeksplorasi budaya kami. Banyuwangi Ethno Carnival pun kami gelar dengan tema khusus tiap tahunnya karena budaya lokal kami yang memang sangat kaya. Setelah tahun-tahun sebelumnya sempat mengangkat Gandrung dan Barong Using, tahun ini yang kami persembahkan adalah tradisi pengantin Suku Using," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved