Breaking News:

Peristiwa Surabaya

Menristek Dorong ITS Bangun Technopark

"Pengutamaannya pada produk inovasi yang bisa diterapkan di dunia usaha," kata Nasir, dalam acara Diskusi Hasil-hasil Riset dan Technopark ITS, di kam

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni
Menristek Dorong ITS Bangun Technopark
surya/sugiharto
SELAMAT BERTANDING - General Manager Pertamina Marketing Operation Region V, Ageng Giriyono (dua dari kiri) didampingi Rektor ITS Surabaya, Joni Hermana bersama Tim Sapu Angin Speed III di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Jumat (21/6/2015).

SURYA.co.id |SURABAYA - Pemerintah mengapresiasi penelitian yang dibuat oleh perguruan tinggi, termasuk Institus Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti) RI, pemerintah mendorong ITS agar membangun kawasan teknologi (Technopark).

Harapannya kawasan itu bisa menjadi pusat terkumpulnya seluruh jenis penelitian yang dibuat mahasiswa maupun dosen ITS.

Menteri Ristek dan Dikti M Nasir mengatakan, kawasan itu akan bermanfaat sebagai tempat bertemunya bahan temuan dan pelaku industri.

"Pengutamaannya pada produk inovasi yang bisa diterapkan di dunia usaha," kata Nasir, dalam acara Diskusi Hasil-hasil Riset dan Technopark ITS, di kampus ITS, Kamis (10/9/2015).

Sementara untuk penelitian dasar, lanjutnya, harus dikembangkan dulu sebelum ditawarkan untuk dunia usaha.

Di kawasan itu, hasil penelitian harus diwujudkan dalam bentuk prototipe.

Tujuannya agar para pelaku industri yang berisinggungan bisa mengembangkannya dan dapat menghasilkan jenis industri baru.

Nasir mencontohkan, salah satu Technopark yang sudah dibangun oleh salah satu perguruan tinggi di Iran.

Hasilnya, dalam sebelas tahun, nilai royalti yang didapat dari hasil penelitian cukup besar.

"Mencapai miliaran. ITS kami harap bisa seperti itu. Bisa menghilirasikan inovasi yang mereka buat," lanjutnya.

Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan, hasil-hasil riset yang sudah dibuat oleh ITS ditujukan untuk kebutuhan lingkungan, baik dalam ruang lingkup provinsi maupun negara.

"Lingkungan yang dimaksud termasuk masyarakatnya dan apapun yang bersangkutan dengan mereka. Termasuk di sektor industri," kata Joni.

Ia menambahkan, ke depan akan mendorong penelitian untuk berfokus pada kepentingan masyarakat. Masyarakat, lanjut Joni, harus menjadi tolok ukur pertama dalam penelitian.
"Agar riset yang dibikin manfaatnya ada," kata Joni.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved