Musim Haji 2015
Paspor dan Visa Jemaah Haji Di-deadline Selesai H-3
Hal itu diungkap Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Jatim, MH Sakur. Ia mengatakan visa yang diurus langsung dari Kedubes Arab Saudi Pusat di Jakarta.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Jemaah haji kloter pertama diberangkatkan pada 21 Agustus 2015. Namun persoalan paspor dan visa masih belum rampung. Persoalan dua dokumen itu ditargetkan selesai H-3 keberangkatan.
Hal itu diungkap Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Jatim, MH Sakur. Ia mengatakan visa yang diurus langsung dari Kedubes Arab Saudi Pusat di Jakarta, hanya tinggal beberapa yang belum terselesaikan.
"Dari total sudah hampir selesai semua untuk mengurus visa. Karena langsung dari pusat sana," terangnya, Kamis (13/8/2015).
Begitu juga dengan pengurusan paspor. Terlihat di Kantor Siskohat
(sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu) di Wisma Haji Kemenag, paspor seluruh jemaah embarkasi Surabaya sedang disusun sesuai daerah.
Alauddin, salah satu petugas dari Bagian Siskohat mengatakan sudah hampir 100 persen selesai untuk paspor.
"Ini tinggal kami susun sesuai daerahnya masing-masing. Karena di sini tempat pusatnya data dari jemaah," terangnya.
Masalah kecil terkait paspor, lanjutnya, hanya ada kesalahan-kesalahan kecil saja. "Seperti salah nama. Tapi dari Arab Saudi sana tidak begitu mempermasalahkan. Asal kesalahannya tidak fatal," tambahnya.
Selain itu, yang harus dibawa oleh jamaah haji selain paspor dan visa ialah Dapih (dokumen administrasi penyelenggaraan ibadah haji).
Dapih ini wajib di bawa oleh setiap jamaah, karena akan menentukan mana jamaah palsu dan jamaah sesungguhnya.
"Setiap jamaah yang terdaftar pasti punya Dapih ini. Karena ini juga komponen penting ketika akan berangkat haji," terangnya.
Tahun ini jemaah haji dari embarkasi Surabaya sebanyak 28.676 jamaah.
Jamaah haji ini akan masuk ke asrama haji, mereka setiap kloter mendapatkan koordinasi dari masing-masing kloter.
Yakni ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter. Ketua regu membawahi jemaah sebanyak 10 jemaah. Sedangkan ketua rombongan membawahi empat ketua regu.
Lalu mereka berkoordinasi dengan ketua kloter. Setiap kloter terdiri dari 1 dokter dan 2 paramedis.
Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh ketua regu ialah membantu pelaksanaan tugas dari ketua rombongan.
"Seperti mencatat nama anggota regu. Membantu mengatur anggota regu ketika ada masalah," pungkas Alauddin.