Kebakaran Pasar di Ngawi
Breaking News - Puluhan Kios Pasar Walikukun Ludes Terbakar
Seorang saksi, Purbe (45) menceritakan api kali pertama muncul dari kios penjual kedelai tepat di tengah-tengah deretan kios.
Penulis: Sudarmawan | Editor: Parmin
SURYA.co.id | NGAWI - Sebanyak 10 kios Pasar Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, ludes terbakar, Jumat malam (31/07/2015). Diduga, kebakaran yang meludeskan bangunan permanen itu disebabkan hubungan arus pendek (korsleting) listrik.
Selain meludeskan 10 kios permanen di bagian depan pasar, kantor unit pasar tersebut lulu lantak dilalap si go merah
Seorang saksi, Purbe (45) menceritakan api kali pertama muncul dari kios penjual kedelai tepat di tengah-tengah deretan kios. Kemudian, api cepat menjalar ke beberapa kios di sekitarnya.
"Kalau sumber apinya kemungkinan besar dari kios yang menjual kedelai di bagian utara. Dugaan kami ada peralatan listrik yang dicolokkan. Kemudian korslet dan terbakaran," terang Purbe, Jumat (31/07/2015) malam.
Purbe menuturkan puluhan kios yang terbakar terdiri dari beberapa kios sembako, alat pertanian, dan kios yang menjual alat-alat olahraga.
Awalnya, ratusan warga menggunakan peralatan seadanya berusaha menjinakkan kobakaran api. Namun karena besarnya embusan angin menyebabkan api terus menjalar melalap habis satu per satu kios di deretan depan Pasar Walikukun.
"Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) dari Pemkab Ngawi yang membawa dua unit mobil langsung tiba di lokasi kebakaran berusaha memadamkan kobaran api. Tapi terganggu embusan angin," imbuhnya.
Dibantu ratusan warga, petugas PMK berusaha menyemprotkan air ke beberapa titik api. Beruntung, kebakaran pasar milik Pemkab Ngawi itu, waraga berhasil menyelamatkan sebagian barang dagangan di dalam kios.
"Warga dibagi ada yang membantu memadamkan api, ada yang mengamankan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan dari dalam kios dan di tumpuk diluar pasar agar aman dari kobaran api," urainya.
Sedangkan salah seorang pedagang, Agus Widodo mengaku tidak barang dagangan dibawa pulang.
"Bagi kami yang terpenting memadamkan api," akunya.