Carok di Bangkalan Dua Tewas

Dipicu Perang Mulut Mantan Menantu dan Mantan Mertua

Tak terima atas perlakukan S terhadap M, MH membuat perhitungan untuk melakukan balas dendam.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Parmin
surya/ahmad faisol
Dua korban luka berat Khodri (kanan) dan Zaini (kiri) dirawat di UGD RSUD Syamrabu Bangkalan, Senin (27/7/2015). 

SURYA.co.id | BANGKALAN - Mantan ipar terlibat perkelahian dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit (carok) hingga sama - sama tewas di Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya, Senin 228/7/2015) malam.

Keduanya adalah S (44) dan MH (35). S yang merupakan manta ipar MH tewas dengan luka bacok di tengkuk leher. Sementara MH tewas dengan luka tusuk di bagian perut kiri. MH tewas di lokasi kejadian sedangkan S tewas saat berada di Puskesmas Arosbaya.

Kejadian carok itu berawal ketika S dan M (70), ayah MH yang juga mantan mertu S terlibat perang mulut pada Senin siang sekitar pukul 14.00.

Tindakan S menampar M akhirnya didengar oleh MH. Tak terima atas perlakukan S terhadap M, MH membuat perhitungan untuk melakukan balas dendam.

Sekitar pukul 19.30, MH berangkat bersama tiga temannya menuju rumah S yang hanya berjarak 500 meter hingga terjadi saling bacok di rumah S.

"Empat lawan tiga. Empat orang dari kubu MH, sementara tiga orang dari kubu S," ungkap Kapolsek Arosbaya AKP Adi Wira Prakasa, Selasa (28/7/2015).

Ia menjelaskan, latar belakang carok hingga berujung dua orang tewas dan dua orang luka berat itu berawal dari perang mulut antara S dan M hingga berujung penamparan terhadap M.

"Kami masih mendalami motif dari kejadian itu. Namun dugaan sementara masalah keluarga, terjadi salah paham. M adalah mantan mertua S. Begitu juga MH adalah mantan ipar (S)-nya," jelasnya.

Adapun ayah MH, M yang menjadi korban penamparan S telah diamankan di Mapolsek Arosbaya pada Selasa pukul 00.30 untuk dimintai keterangan.

Kendati telah mengamankan M, lanjut Adi Wira Prakasa, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan apa yang menjadi perdebatan antara S dan M.

"Kami sudah menyita sebuah celurit namun belum diketahui itu milik siapa. Apakah M berada di lokasi, kami juga belum memastikan karena kami masih mengumpulkan keterangan saksi - saksi. Ia masih berstatus saksi," tandasnya.

Kabag Ops Polres Bangkalan Kompol Abdul Rohim menyatakan, guna meredam situasi pihaknya menerjunkan satu peleton Sabhara Polres Bangkalan dan 19 Brimob Polda Jatim.

"Pasukan disebar di masing - masing rumah bertikai untuk mencegah aksi balas dendam terjadi. Kami juga tempatkan anggota di sejumlah titik - titik rawan potensi konflik," jelasnya.

Ia menambahkan, penarikan pasukan akan dilakukan ketika kondisi sudah benar - benar kondusif. "Tidak tahu kapan pasukan ditarik," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved