Indahnya Kebersamaan Hari Raya Ketupat

SURYA.CO.ID | REMBANG - Suasana Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri masih sangat terasa, terutama di beberapa daerah pedesaan yang merayakan Lebaran Ketupat yang disebut Rioyo Kupat.

"Sekarang ini Rioyo Kupat, seminggu setelah Lebaran warga masak kupat lalu di makan bersama-sama di masjid," kata Daeri, warga Desa Kalipang, Sarang Rembang, Jawa Tengah, Jumat (24/7/2015).

Pagi itu, warga Desa Kalipang yang baru saja turun dari menunaikan Salat Subuh berjamaah di Masjid Chilyatul Arifin. Tidak lama kemudian terdengar suara dari pengeras suara masjid yang memberitahukan warga dipersilahkan ke masjid.

Dengan menggunakan Bahasa Jawa, pengurus masjid juga memberitahukan jika warga yang sudah membuat ketupat agar dibawa juga ke masjid. Tak lama pengumuman itu berkumandang, satu persatu warga mulai datang ke masjid.

Namun kali ini warga datang membawa satu wadah yang isinya ketupat, sayur bersantan, kue lepet (ketan dengan isi kacang merah) serta aneka macam kue. Setelah semua berkumpul dengan aneka sajian di depan masing-masing, acara dimulai dengan prakata sesepuh warga dan diakhiri dengan doa.

Acara makan kupat bersama ini dilakukan dengan bertukar menu untuk selanjutnya dimakan bersama-sama. "Kalau menu ikannya terserah yang penting rasa kupat ini," kata Deari.

Selain ketupat, juga ada sayur bersantan, seperti sayur lodeh, ikan lele atau ikan patin bumbu kuning, ada juga telor rebus. Begitu banyaknya menu yang dibawa warga, sajian pun tidak habis. Warga pun dipersilankan untuk membawa pulang. "Siapa yang mau membawa pulang silahkan ini masih banyak," kata Daeri.

Sementara di Desa Mengare Gresik, Lebaran Ketupat baru dilakukan Sabtu (25/7/2015). "Baru hari ini acara kupatannya," kata Abdul, salah satu warga Desa Mengare.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA