Lebaran 2015

Kumpul Keluarga Saat Lebaran, Hindari 5 Pertanyaan Sensitif Ini

Meski nuansa keceriaan dan penuh canda tawa, ada beberapa hal yang wajib diketahui sebelum melontarkan 5 pertanyaan paling sensitif .

antara foto
Ilustrasi ketupat 

SURYA.co.id | SURABAYA - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran selalu disambut dengan gembira oleh semua umat muslim di dunia.

Salah satu yang paling ditunggu-tunggu adalah momen berkumpul bersama seluruh keluarga besar yang mungkin belum tentu ditemui dalam setahun sekali.

Meski nuansa keceriaan dan penuh canda tawa, ada beberapa hal yang wajib diketahui sebelum melontarkan 5 pertanyaan paling sensitif .

Kapan menikah?
Terdengar sepele, sih, namun, pertanyaan kapan menikah bagi sebagian orang terdengar begitu memojokkan atau bahkan menyakitkan. Terutama bagi anggota keluarga yang memang masuk dalam kategori usia terlambat menikah atau punya sifat pemalu sehingga sulit untuk mengenal lawan jenis.

Kapan menikah juga merupakan pertanyaan paling sensitif saat Lebaran bila Anda tidak mengetahui latar belakang mengapa si saudara tersebut belum kunjung menikah. Mungkin saja, ia mengalami trauma sakit hati karena ditinggal oleh sang calon atau bisa saja ia memang belum mantap untuk berumah tangga.

Kapan punya anak?
Ini salah satu pertanyaan paling sensitif saat Lebaran lainnya yang seringkali dihindari oleh banyak pasangan, terutama bagi mereka yang sudah lama menikah, namun tak kunjung diberikan momongan. Sebagian menanggap pertanyaan ini seperti dorongan mereka untuk lebih bersemangat untuk berusaha memiliki anak, tapi, siapa tahu jika mereka ternyata sudah mengalami kegagalan terlalu sering sehingga menimbulkan kekecewaan dalam hati.

Kapan punya mobil?
Jangan sampai karena Anda sudah diberi rezeki memiliki mobil terlebih dulu, lantas Anda mengajukan pertanyaan paling sensitif saat Lebaran seperti ini. Selain merupakan barang kebutuhan tersier, tidak semua orang mau dan mampu membeli mobil. Apalagi punya mobil butuh biaya tidak sedikit, mulai dari perawatan, pajak kendaraan hingga bensin dan biaya tol.

Untuk sebagian orang, punya mobil atau tidak menjadi tolok ukur kemampuan ekonomi seseorang yang bisa saja dianggap menandai status serta gengsi pada tingkatan taraf hidup tertentu. Hal ini juga berlaku dengan pertanyaan seputar kapan punya rumah dan sejumlah kebutuhan mewah lainnya. Lagipula, pertanyaan sensitif ini dikhawatirkan bermaksud menghina atau menganggap rendah seseorang.

Kapan lulus kuliah?
Terdengar seperti semangat memotivasi seseorang, sih. Namun, pertanyaan kapan lulus kuliah akan menjadi sangat menyinggung bila diutarakan di antara anggota keluarga atau anak saudara lainnya terlebih dulu sudah lulus dan sukses berkarier.

Kapan langsing?
Seperti yang sudah kita tahu bahwa segala pertanyaan menyangkut fisik seseorang akan berisiko menyinggung perasaan. Misalnya ialah pertanyaan kapan langsing atau kapan cantik pada diri seorang perempuan. Sangat disarankan untuk menghindari pertanyaan tersebut karena bisa saja menimbulkan depresi atau sakit pada dalam diri orang lain. (Ridho Nugroho)

Sumber: Nova
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved