Berita Foto

Berkah Erupsi Gunung Kelud 2014 Mulai Terasa Bagi Penduduk Sekitar

BAYANG-BAYANG KELUD - Petani memanen padi dengan latar gunung Kelud di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Minggu (14/6/2015).

Penulis: Hayu Yudha Prabowo | Editor: Yuli
hayu yp
Petani memanen padi dengan latar Gunung Kelud di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Minggu (14/6/2015). 

SURYA.co.id | MALANG - Gunung Kelud meletus terakhir pada Kamis (13/2/2014) sekitar pukul 23.00. Suara ledakannya sangat dahsyat, terdengar hingga Kota Kediri dan Kota Blitar.

Saat itu, dampak abu vulkanik ternyata tidak terlalu parah menyasar wilayah Blitar seperti letusan-letusan sebelumnya dalam abad XXI maupun abad XX.  

Dampak terparah dari sebaran abu vulkanik erupsi Kelud tahun 2014 itu justru menyebar lebih banyak ke Kediri dan Ngantang, Kabupaten Malang daripada Blitar. 

Bahkan, pada Jumat keesokan harinya, abu Kelud dilaporkan terbang hingga Bandung dan Denpasar, Bali.

Kini, Kelud sudah reda lagi. Pasir hasil erupsi yang menumpuk di sungai-sungai besar aliran lahar memberi keuntungan pada penduduk sekitar lereng Kelud. 

Mereka menambang pasir yang kemudian dijual sampai Sidoarjo, Surabaya dan kota-kota lain untuk kebutuhan membangun rumah dan bangunan lain.

Selain itu, kaum tani di lereng Kelud juga mulai mendapatkan keuntungan. Tanah mereka kembali subur setelah berbulan-bulan tak bisa ditanami karena tertimbun lapisan pasir tebal.

afafa

Pengamatan di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Minggu (14/6/2015), kaum tani di sana mulai memanen padinya. Air hujan selama musim penghujan secara alami telah membersihkan timbunan pasir di ladang dan sawah mereka. 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved