Proprov Jatim 2015

Sepak Bola Sidoarjo Lolos ke Final secara Dramatis

"Ini murni karena kebesaran Tuhan. Kami sangat bersyukur bisa meraih kemenangan dan lolos ke final," kata Istiko Hadi, Pelatih Sidoarjo.

Penulis: Haorrahman | Editor: Parmin
surya/haorrahman
Pemain Pasuruan (oranye) terjatuh di antara pemain Sidoarjo pada babak semifinal cabang sepak bola Porprov, Kamis (11/6/2015). 

SURYA.co.id | BANYUWANGI - Sidoarjo akhirnya membuka peluang untuk meraih target juara sepak bola, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banyuwangi. Ini setelah Sidoarjo melaju ke final, usai mengalahkan Kabupaten Pasuruan, melalui adu penalti, 5-4 (0-0) di Stadion Diponegoro, Kamis (11/6/2015).

Selama pertandingan normal, kedua tim bermain ketat. Keduanya berkali-kali menciptakan peluang emas, namun hanya bisa menjadi peluang saja.
Hingga 2 x 45 menit, kedua tim hanya mampu bermain imbang, 0-0. Pertandingan pun akhirnya dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, 2x15 menit.

Dalam keadaan kelelahan, kedua tim silih berganti menciptakan peluang. Namun sama seperti waktu normal, tidak ada gol yang tercipta di babak tambahan.

Penentuan pemenang pun akhirnya harus ditentukan oleh adu penalti. Sidoarjo yang mengawali tendangan penalti, sukses melesakkan lima gol, dan gagal satu tendangan.

Sedangkan Kab Pasuruan, dari enam penendang, dua pemain gagal melaksanakan tugasnya. Dengan hasil ini, membuat Sidoarjo untuk kedua kalinya di Porprov sukses melaju ke final.

"Ini murni karena kebesaran Tuhan. Kami sangat bersyukur bisa meraih kemenangan dan lolos ke final," kata Istiko Hadi, Pelatih Sidoarjo.

Menurut Istiko, timnya memang dinaungi keberuntungan. Saat di babak enam besar, lima pemainnya absen karena terkena akumulasi dan cedera.

"Tapi di semifinal, seluruh pemain bisa main. Ini karena campur tangan Tuhan," kata Istiko.

Sedangkan Kab Pasuruan, dengan hasil ini harus puas hanya bisa merebut peringkat ketiga.

Menurut pelatih Pasuruan, Sunardi, timnya tidak dinaungi keberuntungan. Menurut Sunardi, secara permainan timnya menang, namun hasil akhir berkata lain.

"Secara permainan kami menang. Selama waktu normal dan babak tambahan, kami menguasai permainan. Tapi kami harus kalah. Inilah pertandingan," kata Sunardi.

Sebelum semifinal digelar, Pandis (panitia disiplin) kembali mengeluarkan sanksi. Kali ini Ketua Askab PSSI Banyuwangi, Kayun Abdul Rasyid yang juga merangkap manajer tim Banyuwangi, terkena sanksi.

Kayun terbukti melakukan intimidasi kepada perangkat pertandingan ketika Banyuwangi melawan Sidoarjo di pertandingan akhir babak Enam Besar.

Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim, Wardi Siagian membenarkan hal tersebut. Kayun dihukum denda Rp 10 juta dan dilarang mendampingi tim satu kali pertandingan. Yaitu ketika Banyuwangi versus Tulungagung di semifinal.

"Memang benar, seharusnya dia (Kayun) tidak perlu melakukan itu. Itu tindakan tidak penting," kata Wardi.

Sanksi itu diterapkan agar bisa menjadi contoh tim-tim lainnya. Apalagi ini Porprov, yang merupakan multieven untuk pemain-pemain muda.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved