Pemberantasan Narkoba

Ini Akibat Para Pengedar Narkoba Bertengkar Dekat Markas Polisi

#SURABAYA - Seandainya Agus tidak bertengkar di samping Mapolsek Benowo, Surabaya, jaringan peredaran narkoba Teguh tidak akan terbongkar.

Penulis: Zainuddin | Editor: Yuli
helath/kompas.com
Ilustrasi Sabu-sabu 

SURYA.co.id | SURABAYA - Seandainya Agus tidak bertengkar dengan temannya di samping Mapolsek Benowo, Surabaya, jaringan peredaran narkoba Teguh tidak akan terbongkar.

Sekarang empat orang tersangka harus mendekam di sel Mapolsek.

Kapolsek Benowo, Kompol Sofwan mengaku tidak mengetahui penyebab pertengkaran itu.

Saat itu Agus bersama temannya, Yudi. Saat Agus bertengkar, Yudi hanya melihat. Dia tidak membantu Agus menghajar lawannya.

Warga yang tahu pertengkaran itu langsung lapor ke Mapolsek. Tapi petugas hanya menemukan Agus dan Yudi di lokasi.

Sedangkan lawannya sudah meninggalkan lokasi. Awalnya petugas hanya bertanya seputar pertengkaran itu. Untuk memastikan dua orang ini tidak membawa senjata terlarang, petugas memeriksa seluruh tubuhnya.

“Ternyata ada satu poket sabu di kantong Agus. Mereka langsung dibawa ke Mapolsek untuk diperiksa,” kata Sofwan, 10 Juni 2015.

Dalam pemeriksaan inilah terungkap bila mereka patungan membeli sabu. Sabu seharga Rp 150.000 itu dibeli dari tersangka bernama Teguh. Berbekal informasi ini, petugas datang ke rumah Teguh.

Teguh pun tidak bisa mengelak karena petugas menemukan 11 poket sabu di kamarnya. Selain mengeler Teguh, petugas juga mengeler Kemil yang sedang bermain di rumah Teguh.

“Tersangka Kemil sedang menghisap sabu. Kami juga menemukan sisa sabu di tangan tersangka,” tambahnya.

Dari empat tersangka ini, Agus dan Yudi sudah dua kali berurusan dengan polisi terkait sabu.

Agus baru saja sepekan menghirup udara bebas. Sedangkan Yudi terjerat kasus sabu pada tahun 2014 lalu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved