Pemberantasan Narkoba

BNN Razia di Kawasan Kost Surabaya dan Langsung Tes Urine

#SURABAYA - Rencananya, mereka akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat yang berada di Lawang, Malang.

Penulis: Satria Akbar Sigit | Editor: Yuli
surya.co.id - m taufik
Tujuh perempuan muda yang terjaring razia saat di kantor BNNP Jatim, Surabaya, Jumat (1/5/2015) sore. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Razia yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, pada Kamis (21/5/2015) menyisir sejumlah rumah kost di sepanjang jalan Setail, Ngagel, dan Barata Jaya. Dalam razia itu, pihak BNNP menggandeng Satpol PP Kota Surabaya, yang sekaligus melakukan razia yustisi.

Kabid Brantas BNNP Jatim, AKBP Bagio Hadi mengatakan, razia semacam itu akan digelar rutin, terutama di daerah-daerah yang rawan penyalahgunaan narkoba. Contohnya adalah daerah yang banyak kost-kostannya. “Ini adalah bagian dari program Rehabilitasi 100 ribu pengguna narkoba yang diterapkan oleh BNN,” tuturnya, Jumat (22/5/2015).

Dalam razia itu, BNNP menemukan 11 orang penghuni kost yang terbukti positif menggunakan narkoba.“Para penghuni kost kami tes urin di tempat, terbukti sebelas orang positif sebagai pengguna narkoba dan kami giring ke markas BNNP,” tutur Bagio. BNNP tidak menemukan barang bukti narkoba dalam razia itu.

Selanjutnya, petugas BNNP memberikan assessment kepada para pengguna itu. “Dari hasil assessment, kesebelas orang itu dinyatakan harus dirawat inap,” ujar Bagio. Rencananya, mereka akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat yang berada di Lawang, Malang.

Dari 100 orang yang menjadi target BNN, BNNP Jawa Timur kebagian 10 ribu orang. Hingga saat ini, BNNP sudah merehabilitasi 171 orang pengguna narkoba. 135 orang pengguna dirawat jalan, dan 36 orang lainnya dirawat inap.

Kesempatan para pengguna untuk direhabilitasi hanya satu kali saja. Selanjutnya, jika mereka terbukti menggunakan narkoba lagi, maka pengguna itu akan diproses secara hukum. “Karena jika kembali lagi dia sudah bukan pecandu kelasnya, tetapi pelaku,” ucap Bagio.

Sempat tersebar sebuah kabar bahwa satu diantara kesebelas orang itu adalah pemain sepak bola di sebuah klub ternama Indonesia, namun Bagio membantahnya. “Memang ada yang pemain sepak bola, tapi cuma pemain kampung, bukan pemain timnas atau semacamnya,” tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved