Ribuan Anak Menari Bandeng Nener di Alun-alun

SURYA.co.id | MAIDUN - Sebanyak 1.400 siswa Taman Kanak-Kanak, Roudlotul Atfal (RA), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menari massal Bandeng Nener di Alun-alun Madiun, Kamis (21/05/2015).

Tarian ini merupakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang digelar Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudmudora) Pemkot Madiun.

Selain itu, Dikbudmudora Pemkot Madiun menggelar lomba mewarna diikuti sekitar 100 siswa berkebutuhan khusus dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) di Kota Madiun.

Kepala Dikbudmudora Pemkot Madiun, Gandhi Hatmoko mengatakan anak merupakan aset bangsa. Oleh karenanya, hak anak harus dilindungi agar tidak terjadi diskriminasi.
Melalui momentum Peringatan HAN ini diharapkan orangtua siswa dapat melindungi serta mengawasi anaknya dari ancaman kekerasan. Selain itu, dalam menangani hak anak, Dikbudmudora Pemkot Madiun bekerja sama dengan kepolisian setempat.

Upaya ini untuk penanganan jika ada pengaduan dari wali murid atas masalah kekerasan yang menimpa peserta didik.

"Siapa pun, baik orangtua maupun guru tak bisa memaksa kehendak anak. Yang bisa dilakukan adalah mengarahkan anak-anak, memperhatikan dan mengawasi serta memberikan pembinaan agar menjadi aset bangsa yang baik," terang mantan Kepala Bappeda Pemkot Madiun.

Sedang Wakil Walikota Madiun, Sugeng Rismiyanto menegaskan meski sebagian anak bisa mengikuti peringatan HAN, akan tetapi masih ada ribuan atau bahkan jutaan anak lainnya yang kurang beruntung hingga tak bisa memperingati HAN.

Oleh karenanya, setiap orangtua wajib memperhatikan anak dengan memberikan pembinaan serta pengawasan terhadap setiap perkembangan anak di lingkungan keluarga.

"Anak haru dibina. Orangtua dan guru harus memberikan pembina agar anak-anak dan peserta didik menjadi anak yang baik," pungkas Sugeng.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA