Urban Farming di ITATS

Siswa Ini Diajarkan Bikin Pupuk dari Sampah Rumah Tangga

Jangan lagi gunakan pestisida untuk pupuk tanaman. Sampah rumah tangga bisa diolah jadi pupuk kompos dan bikin tanaman subur.

Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Achmad Pramudito
surya/pramudito
Siswa SMK ini diajarkan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai pupuk kompos. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak 67 siswa SMK peserta Chemical Engineering Festival dengan tema Urban Farming di kampus Institut Teknologi Adi Tama Surabaya (ITATS) diajarkan cara membuat pupuk kompos. Bahan-bahan yang diperlukan termasuk ampas teh disediakan mahasiswa Fakultas Teknik Industri Jurusan Teknik Kimia yang menggelar acara tersebut.

Para siswa itu dibagi dalam tim beranggota 3-4 orang yang didampingi mahasiswa dari ITATS. Setelah memeroleh petunjuk dari dosen ITATS mengenai proses pembuatan pupuk kompos, siswa SMK ini pun langsung praktik dengan bahan yang sudah disiapkan di masing-masing tim.

“Ini sebagai bagian dari kegiatan pengabdian pada masyarakat. Agak berbeda dari biasanya karena kali ini kami mengundang para siswa dan melakukan praktik bersama di kampus kami,” kata Henny Silva, Ketua Panitia Chemical Engineering Festival.

Mahasiswa semester 6 Fakultas Teknik Industri Jurusan Teknik Kimia ini menambahkan, para siswa peserta workshop ini bisa membawa pulang pupuk kompos yang sudah dibuatnya. “Kami juga memberi mereka wujud pupuk kompos yang sudah jadi sehingga mereka bisa membandingkan dengan pupuk yang mereka buat itu,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Ir Bambang Setyono MT, Wakil Rektor III ITATS menyatakan, kegiatan tersebut selain dimaksudkan untuk menanamkan sikap peduli pada lingkungan juga untuk merubah pandangan generasi muda mengenai dunia pertanian. “Proses pembuatan pupuk ini kan menggunakan bahan-bahan yang akrab dengan lingkungan kita. Dari bahan yang semula sampah itu kalau diolah bisa digunakan lagi sebagai pupuk. Jika dibuat dalam jumlah besar, bisa dijual dan menambah pendapatan rumah tangga,” ujarnya.

Sementara Anton P Wigig, Presiden Bamboo Forest Indonesia (Bafi) yang tampil sebagai narasumber kegiatan tersebut menekankan agar penggunaan pestida tak lagi digunakan saat melakukan kegiatan bertani. "Penggunaan sampah rumah tangga sebagai pupuk kompos bisa jadi alternatif yang tepat," ujarnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved