Ekspor Otomotif Jatim ke Jepang Tumbuh meski Permintaan Turun
Penurunan ekspor tertinggi dari negera itu terjadi untuk produk roda alat transoprtasi orang.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA – Ekspor otomotif dan aksesori Jawa Timur (Jatim) selama 2014 turun tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Jatim mengekspor total 155,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) produk tersebut ke Jepang sepanjang 2014, atau turun 4,8 persen dibanding nilai ekpor 2013 mencapai 163,4 juta dolar AS.
Padahal, keseluruhan ekspor otomotif Jatim tahun lalu justru naik 4,4 persen dibanding 2013 dari 248,4 juta dolar AS menjadi 259,4 juta dolar AS.
“Tetapi tetap, selama beberapa tahun terakhir, lebih dari lima puluh persen ekspor otomotif dan aksesori Jatim itu ke Jepang,” kata Kepala Bidang Perdangangan Internasional Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Liri Lestari, Senin (11/5/2015).
Penurunan ekspor tertinggi dari negera itu terjadi untuk produk roda alat transoprtasi orang.
Apabila tahun 2013 Jatim mampu mengirim 157,8 juta dolar AS, pada tahun berikutnya total nilai hanya 102,8 juta dolar AS, atau turun 53,5 persen. Liri bilang, produk itu adalah yang paling tinggi diimpor oleh Jepang secara nominal.
Sebab itu, meski permintaan produk lain mengalami kenaikan cukup tinggi, total ekspor ke Jepang masih menurun. Contoh produk yang permintaannya naik signifikan yaitu roda tanpa ban.
Ekspor produk itu ke Jepang tumbuh hampir 2.000 persen persen menjadi 49,8 juta dolar AS pada 2014. Padahal, tahun sebelumnya, permintaannya hanya 2,6 juta dolar AS.
Untung saja, penurunan penjualan ke Jepang ditompang oleh pertumbuhan penjualan ke beberapa negara, seperti Timor Leste, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, Swedia, Rusia, dan Uni Emirat Arab.
Ketujuh negara itu, kata Liri, secara berturut-turut menduduki peringkat ke dua hingga delapan negara tujuan ekspor terbesar Jatim. “Jadi kontribusinya lumayan,” tambahnya.
Ketujuh negara itu menyumbang 81,1 juta dolar AS dari total ekspor otomotif dan aksesori.
“Bandingkan saja, kontribusi ketujuh negara itu tak masih jauh dibading dengan Jepang sendiri,” kata Liri. Sementara daerah-daerah penyuplai produk otomotif eskpor di Jatim masih meliputi wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA