SDN Ambruk di Probolinggo

Kuda-Kuda Atap SDN Jangur Disangga dengan Kayu

Perbagian kayu-kayu penyangga itu patah semuanya. Genting-genting pun ambrol hampir seluruhnya.

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Parmin
surya/irwan syairwan
Kondisi ruang kelas IV SD Jangur Probolinggo usai atapnya ambruk, Rabu (22/4/2015). 

SURYA.co.id | PROBOLINGGO - Runtuhnya atap SDN Jangur Kabupaten Probolinggo diduga karena penggunaan material kurang memenuhi standar.

Kuda-kuda SDN tersebut memang menggunakan bahan metal atau yang biasa disebut galvalum. Hanya saja, penyangga galvalum tersebut, sekaligus pelapis plafon menggunakan rangka kayu biasa.

Perbagian kayu-kayu penyangga itu patah semuanya. Genting-genting pun ambrol hampir seluruhnya.

Atap itu roboh total dan meluluhlantakan meja-meja belajar siswa dan menyisakan lubang menganga di bagian atas kelas IV SDN tersebut.

Ketika dimintai keterangan, Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Probolinggo, Tutug Hadi Utomo, enggan memberikan keterangan dan hanya menyatakan bahwa kejadian ini murni musibah belaka.

"Ini cuma musibah, itu saja," kata Hadi kepada para wartawan.

Kendati demikian, Guru Pendidikan Agama Islam SDN Jangur, Rifa'i, menuturkan memang belakangan ini sering turun hujan. Hanya saja, terakhir hujan turun adalah dua hari lalu (Senin, 20/4/2015), itupun tidak begitu lebat.

"Kemarin (Selasa) tidak hujan. Saya tidak tahu kok bisa ambruk begitu," tandas Rifa'i yang sempat pingsan ketika atap kelas itu menimpa dirinya.

Kepala SDN Jangur, Wiwik Hidayati, menambahkan bangunan sekolahnya direhabilitasi pada 2012. Selama tiga tahun ini, lanjutnya, tidak pernah ada kerusakan serius pada atap sekolahnya.

"Kalau pun bocor, saya menyuruh tukang untuk memperbaiki. Selama ini tak ada kendala," tukasnya.

Sama seperti pimpinannya, Wiwik menganggap kejadian ini hanya musibah belaka. Sebab, yang ambruk hanyalah atap satu kelas saja. "Juga tidak ada retak-retak di tembok," ujarnya.

Ruangan kelas IV SDN ini akhirnya diberi garis polisi yang datang untuk membantu mengevakuasi siswa.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Probolinggo, Muhammad Yasin, mengaku prihatin terhadap kejadian ini. Yasin mengaku belum mengetahui informasi ini dan akan melakukan penelusuran mengenai penyebab runtuhnya atap SDN tersebut.

"Prihatin tapi bersyukur tak ada korban jiwa," imbuh Yasin.

Kendati demikian Yasin yang berasal dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini menyatakan seharusnya pembangunan kuda-kuda atap tidak boleh menggunakan bahan campuran.

Dijelaskan, jika menggunakan bahan galvalum, semua penyangga lainnya harus menggunakan bahan yang sama.

"Tidak boleh galvalum dicampur kayu. Kalau galvalum, galvalum semua. Sebaliknya, kalau kayu yaa kayu semua. Kalau dicampur begitu yaa tidak benar," jelasnya.

Yasin yang baru menjabat akhir 2014 ini menuturkan akan intensif mengawasi setiap proyek yang berkaitan dengan rehabilitasi bangunan sekolah.

Menurutnya, meski menggunakan bahan galvalum tetap harus dilihat pilihan jenis galvalumnya. Ia menerangkan ada ukuran-ukuran tertentu jenis galvalum.

"Sebelum menyimpulkan saya sendiri harus memastikan bahan galvalum itu benar tidak ukurannya," bebernya.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved