Berita Malang Raya

Janggal, Sambungan Tiang Pasar Sumedang Pakai Batu Bata

"Ada yang janggal. Dibawah beton, satu meter atasnya kok diberi batu bata," ungkap Muslimin.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Parmin
surya/sylvianita widyawati
Tiang kolom beton di Pasar Sumedang Kepanjen disambung satu meter batu bata ini dikhawatirkan kekuatannya. 

SURYA.co.id | MALANG - Sambungan tiang kolom beton di Pasar Sumedang, Kepanjen,  ditemukan memakai batu bata. Panjangnya satu meter. Padahal sambungan di bawahnya berupa cor beton.

Kejanggalan itu terlihat ketika Muslimin, anggota Komisi D DPRD yang juga Ketua Fraksi PKB Kabupaten Malang, Jawa Timur, melihat lokasi proyek pasar, Jumat (17/4/2015).

"Ada yang janggal. Di bawah beton, satu meter atasnya kok diberi batu bata," ungkap Muslimin.

Di lokasi itu ada 49 tiang di atas pondasi. Proyek itu merupakan pembangunan tahap kedua Pasar Sumedang yang memakai dana APBD 2014.

Sesuai papan nama di lokasi proyek, kegiatan ini merupakan pemeliharaan sarana dan prasarana Pasar Sumedang memasuki tahap kedua.

BERITA LAIN - Mahasiswa dari Bandung Temui Pacar di Malang, Menginap Bersama 3 Hari di Hotel. Ngapain?selfie

Ongkosnya tertulis Rp 5.218.526.000 dari APBD 2014. Proyek itu dikerjakan oleh PT Tirta Perkasa Abadi dengan adendum kontrak nomor 602/27.L.E-PROC.SP.ADD/421.III/2014.

"Kami akan mengklarifikasikan ke Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang," jelas Muslimin.

Tujuannya agar bisa melihat besteknya di Cipta Karya. Apakah memang pengerjaan proyek itu sesuai besteknya atau lainnya.

"Kolom-kolom ada sambungan batu batanya itu kelihatan konstruksi berbeda dengan yang di bawah," jelas Muslimin.

Agar tidak terlihat berbedan sambungan batu bata itu juga disemen. Sehingga, terkesan sama dengan beton di bawah. Tapi ada beberapa tiang terlihat batu batanya.

"Saya khawatir kekuatannya," ujar Muslimin.

Apalagi, jika tiang sebanyak itu untuk menyangga bangunan di atasnya lagi, ia khawatir kondisi itu tidak kuat menahan beban.

Terpisah, Romdhoni, Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang, menyatakan, fungsi sambungan batu bata itu sebagai selimut sementara menutupi tiang kolom agar tidak berkarat karena kena air hujan dan panas.

"Kalau pembangunannya dilanjutkan, nanti sambungan batu bata itu dibongkar lagi," jelasnya. Berarti sudah ada kegiatan mubazir lagi dengan membongkar batu bata itu.

BACA JUGA: Malang Corruption Watch Ungkap 4 Indikasi Dana Bantuan Sosial Rp 101 Miliar untuk Politik Jelang Pemilihan Bupatikorupsi

LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved