Seni Budaya
Jeritan Kesedihan Pohon dan Air dalam Akting Teater Tanda
Siapa bilang kesedihan hanya melanda manusia? Pohon dan air pun juga bisa dilanda kesedihan.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yuli
SURYA.co.id | SURABAYA - Siapa bilang kesedihan hanya melanda manusia? Pohon dan air pun juga bisa dilanda kesedihan.
Kesedihan itu terpancar di kedua raut wajah sebatang pohon dan setitik air yang diperankan oleh anggota dari Teater Tanda dari SMA Katolik St. Hendrikus Surabaya, di Atrium East Cost Surabaya, Sabtu (11/4).
Hal ini terkait dengan tema lingkungan yang saat ini memang membutuhkan perhatian lebih oleh masyarakat Indonesia khususnya Surabaya.
Guru bahasa Indonesia SMAK St Hendrikus, Listiana Kusuma H (28) mengatakan jika tim teaternya mengambil tema lingkungan yakni dengan perwakilan pohon dan air, karena kedua elemen bumi ini ialah penentu kehidupan di muka bumi.
“Ada dua kerakter yang kami tonjolkan disini, yakni pohon dan air. Karena keduanya selalu bahagia sebelum ada polusi udara, limbah pabrik, dan lain-lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, adegan teater ini bisa untuk memberikan kritik kepada masyarakat dan juga pemerintah untuk tetap menjaga lingkungan beserta kelestariannya.
Disamping itu, acara yang digelar dalam rangka Jaga Bumi ini, juga diikiuti oleh empat sekolah menengah atas dan memamerkan hasil dari inovasi-inovasi sekolah mereka.
Yakni SMKN 5 Surabaya dengan inovasi pupuk cair dengan memanfaatkan air limbah dan limbah daun di sekitar sekolah, SMK Katolik Mater Amabilis dengan inovasi daur ulang air dari pemanfaatan air tinja untuk minum, SMAK St Louis 1 dengan inovasi sampah kering, serta SMAK Hendrikus dengan inovasi jaring laba-laba air yakni pemanfaatan air untuk minum dan segera akan meluncurkan inonasi sampah bebas bau.