Ada RS Narkoba di Madiun, Tak Perlu ke Sulawesi

SURYA.co.id | SURABAYA - Pembangunan Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi Narkoba mendapat respons positif dari pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Surabaya.

Selain karena para korban bisa mendapatkan penanganan khusus dan intensif di rumah sakit tersebut, para korban juga bisa lebih dekat dengan keluarga selama proses rehabilitasi.

Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti mengatakan, selama ini proses pendampingan yang harus dilakukan di BADOKa yang berada di Sulawesi membuat para korban harus berpisah terlalu jauh dari keluarganya.

"Pembangunan tersebut merupakan kebutuhan bagi para korban penyalahgunaan narkoba yang terutama berada di Surabaya dan Jawa Timur. Dengan begitu, para korban tidak harus berpisah dengan keluarganya," ujar mantan Kabag Hmas Polrestabes Surabaya itu, Senin (6/4/2015).

Penambahan opsi lokasi untuk melaksanakan proses rehabilitasi di Surabaya juga menjadi sasaran dari pembangunan rumah rehabilitasi tersebut. Dengan begitu, diharapkan pembangunan tersebut dapat membantu meringankan beban yang diusung oleh tempat-tempat rehabilitasi yang selama ini sudah tersedia di Surabaya untuk membantu para korban.

"Penyediaan rumah sakit khusus rehabilitasi tersebut juga akan membantu tempat-tempat rehabilitasi lain yang sudah tersedia di Surabaya. Contohnya di Rumah Sakit Dr. Soetomo dan Rumah Sakit Jiwa Menur yang selama ini masih terbatas dalam segi ketersediaan lokasinya," tambah AKBP Suparti.

Penyediaan rumah sakit khusus rehabilitasi ketergantungan narkoba adalah sebuah siasat yang dimunculkan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur untuk menanggapi kondisi darurat narkoba yang ada di propinsi ini. Rencananya, rumah sakit tersebut akan mulai dibangun pada tahun 2016 dan sudah dianggarkan dalam APBD tahun itu.