Seni Budaya

Gokil Banget, 12 Bule Cakep Berbusana ala Cak dan Ning Suroboyo

Penampilan para bule menarik perhatian semua orang di taman yang pernah memicu kemarahan Wali Kota Risma karena rusak saat acara bagi es krim itu.

Penulis: Ian Darmawan | Editor: Yuli
surya.co.id
BULE GOKIL - Para mahasiswa asing peserta Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2015 di area Taman Bungkul Surabaya, Jumat (3/4/2015). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak 12 mahasiwa asing bersuka cita mengenalkan budaya Jawa Timur. Mereka pakai kebaya dan baju ala Cak dan Ning Suroboyo di Taman Bungkul Surabaya, Jumat (3/3/2015). Gokil banget.

Penampilan mereka menarik perhatian semua orang di taman yang pernah memicu kemarahan Wali Kota Tri Rismaharini karena rusak saat acara bagi-bagi es krim, tahun lalu.

Bahkan, polisi yang berjaga di area taman pun ingin berfoto bersama. "Saat ini tidak banyak orang yang kenal dengan budayanya sendiri. Makanya para mahasiswa asing ini menggenakan atribut tersebut sebagai langkah untuk menyadarkan masyarakat akan budaya diri sendiri," ucap Diaztriani, pemilik Sanggar Budaya Tydif saat ditemui SURYA.

Orang-orang pun tertawa melihat tingkah polah para bule cantik dan ganteng itu. "Mereka malah tanya, ini beli di mana ya kainnya, ini kenapa beda ya bahannya, ini kenapa di sini ya pakainya," jelas Agustin, guru tari para mahasiswa asing yang ikut menjaga kegiatan itu.

Selusin bule tersebut merupakan pelajar luar negeri yg menerima beasiswa seni budaya (BSBI) 2015. Pada 2015 ini, ada 70 penerima beasiswa dari 42 negara berbeda. Mereka dibagi dalam ke berbagai sanggar di Indonesia.

Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan 5 sanggar seni dan satu perguruan tinggi di berbagai kota. Adapun 6 sanggar tersebut adalah Sanggar Saung Angklung Udjo di Bandung, Sanggar Tari Soerya Soemiray di Solo, Sanggar Tari Semarandana di Bali, Rumah Budaya Rumata Makasar, UPN Yogyakarta, dan Studio Tydif di Surabaya.

Di Surabaya terdapat 12 peserta 12 negara berbeda. Mulai dari Korea Selatan, Thailand, Jerman, Serbia, Polandia, Selandia Baru, Papua Nugini, Fiji, Vietnam, Slovakia, dan Filiphina.

Mereka akan diberi pembelajaran tentang budaya Indonesia. Di studio Tydif mereka diberi materi tari kreasi tradisional Jawa Timur, musik tradisional/gamelan Jawa Timur, batik, dan apresiasi seni budaya khusus Surabaya dan Jawa Timur. Adapun program weekend berupa kunjungan wisata keliling kota Jawa Timur.

"Nantinya progam ini akan berakhir di Bandung, ada pagelaran seni budaya bertajuk "Indonesian Channel pada 11 Juni 2015," kata Diaztriani.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved