Sego Kepel, Ikon Tokoh Kartun yang Membuat Laku
“Bentuk Tere dan Peppe yang imut, biasanya sudah menjadi poin tersendiri di mata calon klien,” kata Aris kepada Surya.
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Yoni
SURYA.co.id | SURABAYA – Menjual sebuah produk bisa dengan berbagai cara. Satu di antaranya adalah dengan menjual ikon suatu produk.
Seperti yang dilakukan pemilik merek dagang Sego Kepel, Alfian AP (23), Aris P (23), Eka P (23), R Ilmawan (23), dan Lutfi A (23).
Produk mereka berupa nasi kepal mampu menembus kantin-kantin sekolah, hingga dipesan lembaga swasta dan pemerintahan, lantaran ikon produk mereka, Tere dan Peppe.
Tere dan Peppe adalah karakter kartun berupa dua buah bulatan simbol nasi kepel.
Karakter ini berbentuk imut dan memiliki komik dan cerita tersendiri.
Ketika menawarkan produknya, mereka akan menyertakan komik-komik Terre dan Pepe sebagai pengantar pembicaraan, di samping sample produk nasi kepal mereka.
“Bentuk Tere dan Peppe yang imut, biasanya sudah menjadi poin tersendiri di mata calon klien,” kata Aris kepada Surya.
Selesai memperkenalkan Terre dan Pepe, mereka mulai menceritakan produk unggulan mereka, nasi kepal chicken teriyaki dan chicken black pepper.
Belakangan diketahui, nama tokoh ikon mereka berasal dari dua menu nasi kepal tersebut, teriyaki (Tere) dan pepper (Peppe).
Kelima mahasiswa Sistem Informasi Universitas Airlangga (Unair) ini memang sengaja mengusung ikon mereka sebagai garda depan penjualan.
Menurut mereka dibutuhkan kekhasan tersendiri bagi suatu produk untuk bisa dilirik orang.
Gambar-gambar Terre dan Peppe dimasukan menjadi logo depan kemasan Sego Kepel. Pun di balik kemasan kertas coklat ini, terdapat komik pedek Terre dan Peppe yang menceritakan produk mereka.
“Jadi hal yang berbeda ketika ikon-ikon kami ini justru menjadi ‘penjual utama’,” sambungnya.
Produk unggulan mereka berupa nasi yang diisi ayam rasa teriyaki dan lada hitam.
Nasi tersebut dibuat bulat. Isian berada di tengah-tengah sehingga membentuk lapisan warna putih, coklat, dan putih.
Beratnya sekitar 100 gram. Memakan nasi kepal buatan mereka berlima bisa mengganjal perut di kala lapar, atau sebagai camilan biasa yang tidak terlalu berat.
Memakannya pun tak perlu sendok, seperti yang dicontohkan Tere dan Peppe di balik kemasan Sego Kepel.
Camilan ini cocok untuk sarapan atau di saat ingin makan tapi enggan memakan makanan berat.
“Karena jasa Tere dan Peppe, kami sudah memiliki konsinyasi di 15 kantin sekolah dan beberapa kantor swasta dan pemerintahan,” tandas Alfian.