Alat Kontrol Lampu Otomatis Karya SMK Rajasa Surabaya

Kepala UPT PPPK Jatim Sumardijono berharap karya siswa ini dilihat dunia usaha dan dunia industri sehingga bisa dikembangkan untuk produksi massal.

Penulis: Musahadah | Editor: Parmin

SURYA Online, SURABAYA - Alat elektronika seperti televisi dan AC (pendingin ruangan) sudah lazim dilengkapi remote control infra merah. Tidak demikian dengan lampu. Siswa SMK Rajasa Surabaya, Akhmad Mehisa Nanda Rahman dan Ahmad Bayu Pratama menciptakan alat pengoperasian lampu dengan remote control.

Dengan alat ini, nyala tidaknya lampu bisa dikontrol dari jarak jauh. Hanya tinggal menekan tombol on pada remote control, maka lampu akan menyala. Dan tombol off untuk mematikannya.

Akhmad Mehisa menjelaskan , ketika tombol on ditekan, remote akan mengeluarkan cahaya infra merah yang langsung diterima oleh receiver yang diletakkan di dinding. Selanjutnya receiver akan menggerakkan relay untuk mengaktikan lampu. Hal sebaliknya terjadi saat tombol off ditekan, maka relay akan bergerak untuk mematikannya.   

Sinyal infra merah yang dihasilkan remote ini bisa menjangkau hingga jarak 10 meter. “Ke depannya kami ingin membuat hingga jangkauan yang lebih panjang,”aku Mehisa saat ditemui di UPT Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK) Dinas Pendidikan Jatim, Kamis (4/12/2014).

Remote control lampu ini dibuat dengan biaya Rp 300.000 per unit. Siswa kelas XII ini mengaku, ide pembuatan alat pengoperasian lampu memakai remote inframerah datang dari keprihatinan terhadap orang sakit yang susah bergerak.

Orang sakit ini bakal kesulitan menyalakan dan mematikan lampu menggunakan saklar, laiknya orang normal. “Mereka hanya bisa teriak-teriak minta tolong untuk menyalakan dan mematikan lampunya. Kan kasihan,”aku Bayu.

Apalagi, lanjut dia, di dalam rumah selalu ada lebih dari satu saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu. Bila lampu dibiarkan menyala terus, biaya listrik dapat membengkak dan lampu jadi cepat rusak.

"Kalau rangkaian lampu dibikin pararel dengan satu modul, cukup satu remote yang dipakai. Sekali tekan remote semua lampu bisa nyala atau mati dalam sekejap," jelasnya siswa jurusan teknik instalasi tenaga listrik.

Untuk bisa menciptakna rangkaian alat ini, bukan tanpa kendala, Mehisa dan Bayu hampir patah semangat ketika alat yang dibuatnya tidak bisa berfungsi.

“Ternyata kami belum memberinya trafo. Dan setelah diberi langsung bisa,”tandas Mehisa.

Bagaimana jika remotenya rusak? Siswa berkacamata ini mengatakan, alatnya dilengkapi dengan sebuah tombol. Tombol ini dapat berfungsi sebagai pengganti remote. Namun, untuk menggunakannya orang tersebut harus menekannya terlebih dahulu.

Selain itu, bisa juga membeli remote inframerah yang dijual bebas di pasaran sebagai pengganti remote yang rusak. Tapi tidak sembarang remote dapat berfungsi. "Kalau membeli di luar, harus membeli remote yang nomor serinya sama dengan modul yang dipakai. Jika tidak sesuai, maka remote tetap tidak berfungsi," tandasnya

Mehisa dan Bayu berharap karyanya ini bisa diproduksi masal, sehingga inovasi ini tidak hanya berkutat di sekolah, tetapi dimanfaatkan masyarakat, terutama orang sakit.  “Kalau bisa sih bisa sampai dijual,”kata Mehisa sambil tersenyum.

Kepala UPT PPPK Jatim Sumardijono berharap karya siswa ini bisa dilihat dunia usaha dan dunia industri sehingga bisa dikembangkan untuk produksi massal.

”Silahkan saja dunia usaha dan dunia industri mencermati ini. Kami sangat terbuka dan memfasilitasi jika mereka tertarik,” katanya.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved