Lipsus Menguji Klaim Tembakan Polisi
Berniat Bawa Kasus Penembakan DS ke Jalur Hukum
Hari-hari pertama dilalui Farida dengan kurang menyenangkan. Dia kesulitan mendampingi DS.
SURYA Online, GRESIK - Di hari pertama korban ditemukan, Faridatul Bahiya mendapatkan broadcast BlackBerry Messenger (BBM) link berita plus foto.
Ketika itu polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku dan motifnya.
”Saya memang tidak punya anak perempuan. Tapi sebagai orang tua, saya tetap ikut terenyuh. Waktu itu kan lagi marak isu penculikan. Saya menduga dua korban ini korban penculikan, yang kemudian dibunuh,” ujarnya.
Polisi yang bekerja keras berhasil dengan cepat mengungkap sekaligus menangkap pelakunya DS.
Beberapa hari setelah itu, Farida kedatangan tamu. Namanya Suwarno, yang tidak lain adalah ayah DS.
Pria itu memintanya agar bersedia mendamping proses hukum anaknya.
Naluri sebagai ibu membuat Farida mau mendampingi DS. Niat itu semakin kuat setelah mendapatkan dukungan dari Lukmanul Hakim, suaminya yang juga aktif di Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum (LABH) Al Banna Lamongan.
Hari-hari pertama dilalui Farida dengan kurang menyenangkan. Dia kesulitan mendampingi DS.
Penyidik memintanya tetap di luar karena DS sudah didampingi pengacara yang ditunjuk negara. Dalih itu tidak bisa diterima Farida.
Dia terus mendesak agar diberi akses untuk mendampingi DS karena sudah mengantongi surat kuasa dari keluarga.
Bagi Farida, sikap polisi itu semakin memotivasinya mengungkap pelanggaran yang terjadi.
Dia menegaskan, akan membawa masalah penembakan DS ke jalur hukum.
Farida mengaku total membela DS. Dia bahkan berani mendatangi keluarga korban untuk mengucapkan belasungkawa.
Farida memperkenalkan diri sebagai pembela DS di pengadilan. Dia bersyukur, sambutan keluarga korban tidak sinis kepadanya.