Pembunuhan di Dharmahusada Indah
Nur Hadi Mengaku Membunuh karena Sakit Hati pada Korban
"Saya jengkel, sakit hati karena dipukul. Saya berusaha membalas dan baru dilakukan Kamis (16/10/2014)," aku Nur Hadi Santoso, Minggu (19/10/2014).
Penulis: Fatkhul Alami | Editor: Parmin
SURYA Online, SURABAYA - Nur Hadi Santoso (19), warga Sedaput Bakalan, Somobito, Jombang memutuskan membunuh Nurwahi (28) diduga telah dipersiapkan. Dia menghabisi nyawa Nurwahi yang tidak lain rekan kerja di proyek bangunan rumah Jl Dharmahusada Indah I Surabaya itu, dengan paving block, Kamis (16/10/2014).
Pelaku memukul dengan paving block ke kepala korban yang berasal dari Kelurahan Sentulan, Kecamatan Batuanyar, Kabupaten Probolinggo. Aksi tersebut dilakukan di teras rumah sekitar pukul 17.00 Wib. Saat itu, korban dan pelaku sama-sama berada di teras rumah yang dikerjakannya.
Pelaku memukul kepala korban dengan paving block sebanyak dua kali. Setelah korban tersungkur jatuh dan berlumpuran darah. Mengetahui kondisi korbannya pelaku sempat ke dalam rumah dan kebingungan. Nur Hadi berputar-putar di dalam rumah.
Rupanya dia mencari tempat untuk mengubur korban. Sejurus kemudian, pelaku akhirnya menyeret korban yang sudah tidak berdaya ke samping rumah bercat putih tersebut.
Korban dimasukkan ke dalam lubang saptictank di sisi kanan rumah yang sedang direnovasi. Karena lubang saptictank terlalu kecil, pelaku mengeluarkan korban dan mencacah korban dengan cetok hingga tewas.
Setelah itu pelaku memutuskan untuk menggali lubang dengan cangkul. Begitu mendapati korbannya korban meninggal, pelaku akhirnya mengubur korban di lubang tersebut. Tak pelaku menyemen lubang guna mengilangkan jejak.
Nur Hadi yang ditemui di lokasi kejadian mengaku sakit hati dengan korban karena pada Rabu (15/10/2014) malam dirinya dimarahi dan dipukul oleh korban.
Nur Hadi menuturkan, korban melakukan pemukulan terhadap dirinya setelah tidak sengaja kakinya tersangkut kabel listrik yang mengakibatkan listrik mati. Padahal, saat itu korban sedang kerja lembur.
"Saya jengkel, sakit hati karena dipukul. Saya berusaha membalas dan baru dilakukan Kamis (16/10/2014)," akunya.
Nur Hadi akhirnya ditangkap polisi dalam pelariannya di Kasembon, Kabupaten Malang, Minggu (19/10/2014) dini hari.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok.
LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline
FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA