Pemilik Popyca : Sulit Juga Membuat Kertas Scrapbook Sendiri

Sekitar bulan Juli 2013 mereka mulai mencoba membuat kertas sendiri.

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Titis Jati Permata
surya/ahmad zaimul haq
Scrapbook karya Lisa dan NAdhiar yang diberi nama Popyca. 

SURYA Online, SURABAYA - Ketika usaha scrapbook Popyca telah bergulir, Lisa yang kini berduet dengan Nadhiar semakin bersemangat untuk membuat produk kertas scrapbook sendiri.

Mereka serius mengerjakan produk ini mulai tahun 2013.

”Selama ini produk kertas scrapbook yang ada masih impor dari Amerika dan China, kita membelinya di toko tertentu, kalau dirasakan lama-lama bahan kertasnya terasa mahal. Kami berpikir untuk membuat kertas sendiri,” kata Lisa.

Sekitar bulan Juli 2013 mereka mulai mencoba membuat kertas sendiri.

Tapi untuk membuat kertas scrapbook ternyata tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya.

Mereka sempat mengalami hasil cetakan yang tidak sesuai harapan.

”Untuk membuat kertas scrapbook desainnya harus sesuai dengan kertasnya. Kami harus mencari-cari desain dan posisinya yang pas, kertas juga harus dapat yang sesuai supaya desainnya bisa ’keluar’,” terang Dhiar.

Setelah beberapa kali melakukan eksperimen, mereka akhirnya berhasil mendapatkan formula kertas scrapbook yang pas.

Untuk mendapatkan produk yang diinginkan itu, mereka akhirnya menetapkan menggunakan kertas impor.

Mereka terpaksa menggunakan kertas impor karena kertas dengan kualitas baik yang sesuai untuk scrapbook buatan lokal masih sulit didapat.

”Ada yang baik tapi saat dicetak ukurannya tidak sesuai. Kami menggunakan standar ukuran kertas scrapbook internasional 30,5 cm karena kami ingginnya ikut pameran crafting luar negeri,” terang Lisa.

Kini mereka telah memiliki produk kertas scrapbook dengan dua tema, The Vintage Morning Coffee dan The Bird Letter.

Dua tema kertas scrapbook itu  memiliki nuansa pop dan juga klasik. Vintage tapi juga memiliki warna-warna cerah. ” Jadi nuansanya remaja tapi bukan ABG,” tambah Dhiar.

Produk kertas scrapbook dijual dalam satuan per pak. Satu pak berisi 12 desain berbeda.

Harga per paknya bekisar Rp 75 ribuan. Harga ini dinilai murah mengingat produk lain yang selama ini masih berupa produk impor harga per pak termurah Rp 100.000 an.

“ Bisa dikatakan produk kertas kami ini merupakan produk kertas scrapbook lokal pertama. Kami menyasar pengusaha scrapbook muda yang sekarang menjamur,” kata Lisa.

Tags
scrapbook
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved