Komunitas Fire Dance Dreambox Anggap Api seperti Teman

Afria dan rekan-rekannya memutar-mutarkan tongkat yang ujungnya berapi. Api diputar-putar dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan efek cahaya.

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Parmin
Surya/ahmad zaimul haq
Komunitas Fire Dance Dreambox saat tampil di acara The Journey Java Paragon Hotel beberapa waktu lalu. 

SURYA Online, SURABAYA – Afria Susita, Slamet Pujiono, dan Aziz Bilhaq, suka sekali bermain api. Namun, ketiga orang ini bukan seorang provokator apalagi orang yang suka berbuat nekat.

Ketiganya adalah anggota komunitas Fire Dance Dreambox dan saat ketiga penari ini tampil, api seolah-olah menjalar ke seluruh tubuh mereka. Api, seperti teman akrab yang tak akan melukai kulit mereka.

“Awal-awal belajar pasti ya pernah terbakar. Tapi tak parah, malah justru memicu saya untuk tidak lagi terbakar ketika memainkan gerakan tersebut,” kata Afria yang diamini kedua rekannya usai tampil di acara The Journey Java Paragon Hotel, beberapa waktu lalu.

Ketika tampil, Afria dan rekan-rekannya memutar-mutarkan tongkat yang ujungnya berapi. Api diputar-putar dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan efek cahaya yang memukau.

Afria menuturkan pertunjukan fire dance ini sangat populer di Bali. Biasa dimainkan di luar ruangan untuk menghibur para turis.

Baik Afria dan kedua partnernya mengaku tak takut api meski sudah tersulut berkali-kali. Menurutnya, selama teknik memainkan benar dan proses menyalakan api tepat, niscaya fire dance yang mereka bawakan akan berjalan mulus.

“Kalau tampil di outdoor kami asyik-asyik saja. Tapi dulu itu sempat takut-takut ketika tampil di indoor (ruangan tertutup). Takut jatuh ke lantai apinya. Tapi sekarang tidak lagi,” sambungnya.

Percaya diri tampil di ruangan indoor, karena komunitas ini melakukan terobosan. Owner Dreambox Entertainment, Jonie Hermanto, menerangkan menggunakan api yang diolah khusus. Api ini menyala konstan, tak akan menjalar ke mana-mana.

Bahkan, api yang terbakar di ujung tongkat tersebut tak akan menjatuhkan kerikil bara ke lantai. Jonie mengungkapkan memberikan ramuan minyak kelapa agar api tak menjalar.

Pun ketika api diputar-putar dengan kecepatan tinggi, api tersebut tak akan padam. Api dari campuran minyak kelapa ini juga tak menimbulkan asap yang mengepul sehingga mata penonton yang menyaksikan tak akan pedih dari kepulan asap.

“Karena api yang beda inilah, kami bisa tampil indoor,” tandas Jonie.

Kendati demikian, Jonie tetap memberi pengaman kepada para penarinya. Meski api yang dibawa para penari terbilang aman, Jonie juga memberikan pengaman berupa kevlar yang didesain sekaligus sebagai kostum.

Untuk koreo tariannya, Jonie mengombinasikan gerakan tarian tradisional dan modern. Perpaduan kedua gerakan tarian ini dibuat agar menyesuaikan dengan api yang dibawa para penari.

“Supaya antara efek cahaya dari api lebih dinamis dan hidup,” ujarnya.

Selain memiliki penari fire dance, komunitas Dreambox ini juga memiliki anggota yang memiliki talenta lain.

“Kami punya anggota yang bisa melukis pasir hingga komedian. Kami menampung banyak talenta agar beragam,” ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved