Buku Medical Record untuk Pasien Kronis

Buku ini juga berisi riwayat konsumsi obat-obatan pasien hingga peralatan yang sudah pernah dipakai untuk menangani penyakitnya.

Penulis: Musahadah | Editor: Wahjoe Harjanto
zoom-inlihat foto Buku Medical Record untuk Pasien Kronis
surya/habibur rohman
MEMBANTU - Mahasiswa S2 Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) Indah Yuliawati membuat Organizer Personal Medication Records (PMR), Rabu (11/6/2014).

SURYA Online, SURABAYA – Para penderita penyakit kronis (menahun) umumnya kesulitan jika ingin berpindah rumah sakit atau dokter karena riwayat penyakitnya tidak ditulis lengkap dalam sebuah buku rekam medis.

Menyadari hal itu, mahasiswa S2 Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) Indah Yuliawati membuat Organizer Personal Medication Records (PMR) yang berisi informasi lengkap mulai dari data base pasien, catatan dokter, catatan apoteker, riwayat rawat inap,  riwayat operasi hingga riwayat alergi.

Buku ini juga berisi riwayat konsumsi obat-obatan pasien hingga peralatan yang sudah pernah dipakai untuk menangani penyakitnya. “Dengan Organizer PMR ini, pasien tidak perlu takut lagi jika harus berganti dokter atau rumah sakit  karena informasi penyakitnya sudah tertulis lengkap. Jadi tidak perlu menjelaskan ke dokternya,” terang Indah ditemui di kampusnya, Rabu (11/6/2014).

Organizer PMR ini juga bisa mengantisipasi masalah penggunaan obat, baik efek samping maupun interaksi obat yang dikonsumsi pasien. Ide membuat organizer (buku) ini berawal ketika dia bertugas di Apotek Ubaya sering mendapati pasien yang lupa mengingat nama obatnya.

Pasien ini hanya menyebutkan bentuk obat dan warna kemasannya, kadang-kadang ini cukup menyulitkan apoteker karena salah memberikan obat akan berdampak buruk bagi pasien.

”Bahkan ada pasien yang sampai membawa bungkus obat yang sudah terpakai untuk mendapat obat serupa,” aku Indah yang bekerja sebagai Apoteker di Apotek Ubaya.

Dengan organizer PMR ini, pasien tinggal membawanya ke apotek dan menunjukkan riwayat obatnya, maka apoteker langsung bisa melayani.
Meski PMR dipegang pasien tetapi pengisiannya bisa dilakukan oleh apoteker atau petugas kesehatan lainnya, termasuk dokternya.

Bahkan ketika dirawat inap, organizer ini bisa langsung dibawa dokter untuk penanganan lebih lanjut terhadap penyakit sesuai dengan riwayat yang tertulis.

Organizer ini cocok untuk pasien penyakit menahun seperti diabetes, jantung koroner maupun hipertensi karena perkembangan penyakitnya bisa dikontrol sewaktu-waktu.

Dari hasil penelitiannya, disejumlah rumah sakit, pemakaian organizer PMR ini bisa menurunkan medication error, seperti kesalahan penulisan resep obat maupun penggunaan obat oleh pasien.

”Para dokter malah merasa sangat terbantu karena selama ini pasien tidak bisa mengingat riwayat penyakitnya, apalagi pemakaian obatnya. Bahkan beberapa diantaranya sudah memesan untuk mendapatkan organizer ini,” kata mahasiswa asal Blora, Jateng itu.

Karena permintaannya cukup banyak, Indah berencana mencetak banyak organizer ini sehingga bisa dipakai masyarakat luas. Dia juga berencana membuatnya dalam bentuk digital (software) sehingga bisa diakses di semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

”Hanya saja untuk software mungkin belum bisa optimal karena fasilitas kesehatan di sini belum terintegrasi dengan baik. Berbeda dengan luar negeri yang sudah terintegrasi,” tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved