Iming-Iming Konsumen Dengan Harga dan Penawaran Menarik
Meski penjualan fringe bag saat ini tengah booming, Deato masih tetap menjalankan bisnis untuk produk lainnya.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA Online, SURABAYA - Sebagai pengusaha baru yang semula berbisnis kecil-kecilan lewat jalur online, Deato mampu memanfaatkan cara berdagang dengan iming-iming harga menarik.
Cara inipula yang turut mengangkat penjualan produk fringe bagnya dengan cepat.
Meski memiliki butik sendiri, proses jual beli banyak didapat Deato dari jalur online.
Penawaran melalui facebook (khusus baju), twitter, Instagram, BBM dan blog mampu mendatangkan pembeli dan transaksi dalam jumlah besar.
“Saya kasih banyak bonus-bonus, jadi orang akhirnya kan ingin beli banyak sekaligus, kenyataanya memang pelanggan terbesar ya dari pedagang grosir,” ungkap Deato.
Untuk produk fringe bag khususnya, Deato punya program promosi menggiurkan. melalui Oldies Companynya, ia memberi pilihan harga menarik.
Ada harga khusus untuk pembelian tiga tas sekaligus dengan harga Rp 150.000 (untuk harga satuan fringe bag Rp 55.000).
Paket promosi lain , untuk pembelian satu lusin fringe bag seharga Rp 55.000 (per biji) cukup membayar dengan harga Rp 560.000.
Beli dua lusin dapat bonus tambahan satu fringe bag gratis.
Ia juga memberi bonus gratis sebuah gantungan indian untuk setiap pembelian tas.
Meski penjualan fringe bag saat ini tengah booming, Deato masih tetap menjalankan bisnis untuk produk lainnya.
Ia bahkan sudah menyiapkan rencana peluncuran produk baru sambil menunggu momen yang tepat.
“Untuk model tas Fringe sebenarnya sudah siap produk baru, tapi sekarang saja masih kesulitan memenuhi permintaan, jadi menunggu samapi kapasitas produksi mencukupi dulu. Saya juga siap produksi sendiri produk lain,” ujar mahasiswa Ubhara Surabaya yang mulai keranjingan membuat produksi sendiri itu.
Deato memberi bocoran, bahwa dirinya akan membuat produk paket sarung khusus untuk anak-anak.
Produk paket itu terdiri dari sarung praktis untuk anak, sajadah dan peci.
“Produksi sudah jalan, tinggal dilabeli sekalian nunggu momen puasa,” ungkapnya.