Ganti Logo Baru, Produksi Pakaian Ready to Wear

SURYA Online, SURABAYA - Mulai fokus di bisnis kebaya, Nungki memilih membuat terobosan baru untuk mengembangkan bisnisnya.

Terhitung mulai tahun 2014 ia memutuskan untuk memproduksi pakaian gamis perempuan yang ready to wear.

"Mulai tahun ini saya fokus buat produk gamis perempuan yang ready to wear, pesanan kebaya untuk pernikahan masih melayani, tapi sekarang khusus untuk kebaya muslim," ujar Nungki.

Perempuan 23 tahun ini bahkan telah membuat logo Laksmi yang baru.

Ia menjelaskan, produksi pakaian ready to wear untuk memenuhi permintaan pasar.

Produk seperti ini bisa dimanfaatkan untuk wedding yang persiapannya cepat.

Mereka yang menikah dengan persiapan singkat bisa langsung memilih produk jadi yang tersedia.

Untuk memesan kebaya custom setidaknya diperlukan waktu pembuatan sekitar dua-tiga bulan.

Selain menjaring dan memfasilitasi customer yang nikah cepat lewat produk kebaya ready to wear, Nungki juga menjaring potensi pasar dari para pelanggannya melalui produk gamis perempuan yang juga ready to wear.

"Kalau hanya mengerjakan kebaya custom saja, setelah nikah, sudah, Klien yang sudah ada gak bisa diapa-apain lagi, tapi dengan buat produk ready to wear, pelanggan yang. Sudah cocok pakai kebaya bisa beli produk lagi untuk pakaian ke pesta atau kerja," ungkapnya.

Menurutnya perubahan sudah waktunya dilakukan mengingat Laksmi sudah enam tahun berkarya.

Perubahan perlu dilakukan untuk menghindari kejenuhan pasar sekaligus mengembangkan usaha.

Sekarang Laksmi memiliki kapasitas produksi produk ready to wear 200 pieces per bulan.

Untuk pesanan custom sebulan maksimal bisa. Diproduksi enam paket wedding.

Per paket bisaa mencakup pakaian untuk momen akad nikah dan reesepsi berikut kebaya bagi orangtua, besan dan keluarga.

Harga untuk produk ready to wear mulai Rp 500.000 sampai Rp 4,5 juta. Sedangkan harga kebaya custom mulai Rp 2,5 juta.