Dulu Kolektor Tas, Sekarang Bantir Stir Jadi Produsennya
Dirumahya dikawasan Manyar Indah, setiap hari Lina bersama Iqbal suaminya dan sepuluh orang pegawainya bergelut dengan tas-tas pesanan
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Titis Jati Permata
SURYA Online, SURABAYA - Kegemaran mengoleksi tas bukan saja menjadi kesenangan yang sampai sekarang masih ditekuni Maulina.
Tapi hobi yang mulai ditekuni sejak duduk di bangku SMA kini membawa berkah tersendiri bagi wanita yang akrab di panggil Lina ini.
Hobi Lina mengumpulkan tas sampai sekarang sudah mulai ditinggalkan, tapi kini dirumahnya ratusan tas tiap bulan selalu ada, bukan dikoleksi tapi ia membuat tas tas tersebut dan dijualnya.
Dirumahya dikawasan Manyar Indah, setiap hari Lina bersama Iqbal suaminya dan sepuluh orang pegawainya bergelut dengan tas-tas pesanan maupun yang untuk dijual sendiri.
"Ada dari korporat yang pesan ada yang memang saya bikin sendiri dan dijual," ujarnya.
Tas buatan Lina yang diberi label Kalyana ini memiliki keunikan dan kekhasan sendiri karena tas tersebut mengambil kain batik sebagai bahan utamanya.
Menariknya, kain-kain batik yang digunakan sebagai cover tas buatannya adalah kain batik koleksi ibunya Ny Andani.
"Itulah awal saya mulai membuat tas dengan corak kain batik, kain batik ini milik ibu saya yang banyak sekali menumpuk di lemari." ungkapnya.
Lulus SMA Negeri 2 Surabaya, Lina masuk ke Fakultas Ekonomi Manajemen Unair.
Hobi mengoleksi tas pun masih membuatnya ketagihan kala melihat tas baru maupun yang bergaya etnik tradisional.
Saat kuliah insting bisnisnya mulai jalan, ia tidak lagi sekedar mengoleksi tas tapi kini juga menjualnya.
"Saat itu tas tas buatan china ini sedang booming dan modelnya bagus bagus kenapa saya tidak jualan saja ya," katanya.
Sambil kuliah ia pun berjualan tas tas buatan China dan hasilnya lumayan ia bisa kulakan lagi, dapat uang jajan dan sebagian ditabung.
Hingga lulus kuliah bisnis jualan tas China ini masih berjalan, bahkan ia merambah komunitas ibu ibu seperti arisan arisan untuk menawarkan tasnya. "Saya ambil cash jual dengan kredit," katanya.