Tak Segan Bagi Tester Untuk Pemesan Spikus
Booming pesanan di saat memulai usaha tentu jadi harapan semua pengusaha baru.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA Online, SURABAYA - Pengalaman menarik didapat Irham Hadi Pratama di awal-awal memulai usaha Spikus.
Bukan hanya mendapat kemudahan dari ide usaha yang berasal dari warisan keluarga, ia juga sempat merasakan sukses dadakan di masa awal usaha.
Sukses dadakan yang didapat Irham dengan Spikusnya adalah ketika kebanjiran order setelah usahanya diliput sebuah perusahaan televisi swasta nasional.
Padahal saat itu ia baru saja memulai usaha dan produksinya masih terbatas.
“Waktu itu, dari sepuluh tester yang saya bagi, hanya nyantol satu, tapi dari yang satu ini rupanya punya teman di televisi, jadilah saya diliput, langsung booming, pesanan banyak, bagi pemula ini rejeki hebat,” ungkap Irham.
Booming pesanan di saat memulai usaha tentu jadi harapan semua pengusaha baru.
Tapi kondisi ini tidak bisa diharapkan terus berlangsung.
Banjir order dampak siaran televisi tidak berlangsung panjang. Irham buru-buru menata ulang sistem pemasarannya begitu pesanan mulai drop.
“Kita tidak boleh terlena, ketika drop ya saya mulai kerja lagimengenalkan produk, mulai ikut pameran, gencar menawarkan di twitter dan yang lain,” katanya.
Sebagai usaha yang bebasis makanan, Irham menyadari kekuatan pemasaran harus dilkukan dengan mengenalkan rasa roti yang dibuatnya.
Karena itu ia tidak segan-segan mengantar langsung tester Spikus pada orang-orang yang menanyakan.
Ia menawarkan tester pada semua follower twiternya dan bersedia mengantar. Di setiap pameran ia juga menyediakan tester.