Pengantin Giri Kedaton Dipatenkan
Busana pada tata rias pengantin Giri Kedaton dominan putih dan bernuansa Islami,” ujar Hj Nurul Fajeri.
Penulis: Adi Agus Santoso | Editor: Adi Agus Santoso
lihat foto
SURYA Online, GRESIK - DPC Harpi (Himpunan Ahli Rias Pengantin) Melati Gresik, kini berusaha untuk memiliki hak paten atas tata cara pengantin Giri Kedaton. Salah satu upayanya adalah, dengan menggelar lokakarya Tata Rias Pengantin di Wahana Ekspresi Poesponegoro, Selasa (11/3/2014) siang.
Ketua DPC Harpi Melati Gresik Hj Nurul Fajeri SE mengatakan, tata cara ini sudah digali sejak lama untuk menghadirkan tata rias pengantin Giri sebagai budaya khas Gresik. Selain tata cara, asesoris serta make up yang dikenakan mempelai disesuaikan dengan budaya Gresik secara keseluruhan.
"Terserah mau menggunakan make up merek apapun, yang penting bisa memadukan warna sesuai dengan busana yang dipakai. Busana pada tata rias pengantin Giri Kedaton dominan putih dan bernuansa Islami,” ujar Hj Nurul Fajeri.
Acara itu selain dihadiri sekitar 100 orang perias pengantin se Kabupaten Gresik, juga dihadiri Bupati Dr H Sambari Halim Radianto, ketua DPP Harpi Melati Ny Wiwik Cahyono, Ketua DPD Harpi Melati Jawa Timur, Endah R, Ketua GOW Gresik Ny Zumrotus Soliha.
"Saya bangga, dari heterogenitas budaya pengantin yang ada di Gresik, masih ada yang keinginan Harpi Melati Gresik untuk mengembalikan budaya asli Gresik sebagai kota santri. Semoga tata rias pengantin Giri Kedaton ini bisa diterima seluruh masyarakat,” ujar Bupati Sambari.
Bupati berharap, sebelum tata cara pengantin ini dipatenkan harus diseminarkan terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat, alim ulama, LSM serta perwakilan dari masyarakat dari seluruh kecamatan. "Agar tata cara pengantin Giri Kedaton ini nantinya bisa diterima semua lapisan masyarakat, dan tak kalah pentingnya harus sowan terlebih dahulu ke Bukit Giri Kedaton," ujar Sambari.
Ketua DPP Harpi Melati, Ny. Wiwik Cahyono mengatakan sampai saat ini Harpi Melati sudah menginventarisir sebanyak 84 gaya pengantin se Indonesia, 16 di antaranya berasal dari Jawa Timur. "Saya sangat berterima kasih kepada seluruh anggota Harpi Melati, atas peran sertanya menggali gaya dan tata cara pengantin yang ada di daerahnya,” katanya.
