Menelusuri Makam Ibu Sunan Giri

Kali ini cobalah wisata religi menelusuri makam ibunda para wali. Salah satunya makam Dewi Sekardadu, ibunda Sunan Giri.

Editor: Tri Hatma Ningsih
Menelusuri Makam Ibu Sunan Giri
Aflahul Abidin

Oleh : Aflahul Abidin
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
aflahulabidin2@gmail.com

Berwisata religi bisa dilakukan dengan banyak cara. Mengunjungi makam-makam para pendahulu yang berjasa dalam penyebaran agama Islam, misalnya. Jika selama ini Anda sering berziarah ke makam-makam sunan, bagaimana jika sekali-kali berziarah ke makam-makam ibu para sunan, orang yang berjasa melahirkan mereka.

Di Lamongan kita bisa melakukan hal ini. Bukan di makam ibu Sunan Drajat, satu-satunya Wali Songo di Lamongan, bukan juga ke makam ibu Sunan Sendang Duwur, melainkan ke makam ibu dari Sunan Giri, sunan yang menyebarkan agama Islam di Gresik. Bagaimana sunan yang menyiarkan agama Islam di Gresik, makam ibunya bisa berada di Lamongan?

Menurut dongeng yang diceritakan Yasak si juru kunci makan, Dewi Sekardadu—ibu Sunan Giri—dimakamkan di Lamongan, tepatnya di Desa Gondang, Sugio setelah meninggal dalam pencarian suaminya. Sebelumnya, ia telah melewati perjalanan panjang dari Kerajaan Blambangan melewati daerah yang sekarang menjadi Kabupaten Gresik dan Kota Lamongan.

Di tempat ia di makamkan, Dewi Sekardadu dijuluki Mbok Rondo Gondang, artinya Ibu Janda yang terusir. Konon, masih menurut cerita Yasak, nama Desa Gondang diambil dari julukan Dewi Sekardadu ini. Tentu, kita tak bisa menyebut dongeng ini sebagai kisah perjalanan hidup Dewi Sekardadu yang sebenarnya. Seperti kita tahu, banyak tempat yang dianggap sebagai makam asli Dewi Sekardadu, salah satunya yang cukup terkenal ada di pantai Buduran, Sidoarjo.

Siratkan Tanah ke Makam

Di makam Dewi Sekardadu di Lamongan, pada hari-hari biasa terlihat cukup sepi. Jika sedang tidak ada pengunjung, yang menonjol hanya bangunan bercat putih dengan lantai keramik putih. Luas bangunannya sekitar 64 meter persegi, berada di tengah-tengah tanah yang dikelilingi pagar bata. Makam ini jauh lebih kecil dan lebih sederhana dibandingkan dengan makam Dewi Sekardadu di Sidoarjo.

Konon, Dewi Sekardadu dikuburkan bersama dengan gamelannya, dua piring guritan, dan sebuah tombak. Ini merupakan salah satu wasiatnya sebelum meninggal. Wasiat lainnya,menurut kepercayaan warga setempat,Dewi Sekardadu meminta bagi siapa saja yang ingin berbalas budi terhadap dirinya, cukup menyiratkan tanah di atas makam.

Jika Anda akan berkunjung ke makam Dewi Sekardadu ini, jangan lupa untuk mendatangi dulu sang juru kuncinya. Apalagi jikaingin melihat makamnya secara langsung. Bukan apa-apa, tetapi makam ini dikunci dan Yasak yang memegang kuncinya.

Sumber: Surya Cetak
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved