ABK Hilangkan Jenuh dengan Main Sepak Takraw

Hiburan sangat diperlukan bagi anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Gresik dalam mengisi waktu selama cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Penulis: Sugiyono | Editor: Parmin
zoom-inlihat foto ABK Hilangkan Jenuh dengan Main Sepak Takraw
Surya/sugiyono
Para ABK mengisi waktu luangnya dengan main sepak takraw, Rabu (22/1/2014).

SURYA Online, GRESIK - Hiburan sangat diperlukan bagi anak buah kapal (ABK) dalam mengisi waktu selama sepekan lebih cuaca buruk dan gelombang tinggi. Wajah riang gembira dan gala tawa dari puluhan ABK di Pelabuhan Gresik saat mengisi waktu selama menanti kondisi cuaca membaik. Mereka dengan kreatif membuat anyaman dari tali rafia dan benang yang berserakan di kapal kemudian dibuat sebuah net.

Kemudian, dengan sebuah bola plastik untuk bermain sepak takraw, para ABK bergantian setelah salah satu kelompok yang terdiri dua orang kalah. Setiap kelompok hanya dua orang sebab luas lapangan yang ada di atas geladak kapal cukup digunakan bermain dua orang.

"Iya mas, tidak ada hiburan lain. Permainan sepak takraw sudah bisa sejak kecil di kampung halaman," kata Kamirudin (32), warga Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, salah satu ABK.

Sorak gembira, para ABK dan nakhoda yang melihat pertandingan dari jendela atas. Sebab permainan takraw yang khas menggunakan kaki dan kepala untuk bermain, membuat para ABK jempalitan di atas geladak kapal. Tidak jarang, bola plastik yang ditendang terlalu keras tercebur ke pantai.

"Kita bermian sepak takraw untuk menghilangkan rasa jenuh. Sudah satu bulan bersandar di Pelabuhan Gresik, menunggu muat barang," kata Ilham (32), warga Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Selayar.

Selain bermain takraw, ABK lain juga ada yang bermain sepak bola di sandaran kapal yang lebarnya hanya 4 meter.

Jika cuaca buruk, gelombang tinggi dan curah hujan tinggi, para ABK ini bisa bekerja memasukkan barang ke kapal. "Bagaimana bisa bekerja, hujan disertai angin kencang juga mengganggu," imbuhnya.

Penderitaan ABK itu juga di alami ABK-ABK lain yang tidak bisa mengisi waktu. AKB lain hanya duduk-duduk dan kadang berjalan di sekitar Pelabuhan Gresik. "Jalan-jalan kemana Mas, uang gaji satu bulan hanya Rp 700.000 ditambah uang jajan Rp 500.00, per bulannya. Makan dapat dari kapal," jelasnya.

Cuaca buruk, ombak tinggi dan angin kencang, menurut Kepala Seksi Kepelabuhanan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Gresik,  Nanang Afandi, mengatakan, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk sudah sejak 14 sampai 26 Januari 2014.
"Gelombang laut di perairan laut Gresik dan sekitarnya mencapai 5 meter. Bahaya bagi kapal-kapal berlayar ke laut bebas. Selama cuaca buruk kapal tidak boleh berlayar. Mudah-mudahan cepat membaik. Info dari BMKG sampai tanggal 26 Januari besok," kata Nanang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved