Nostalgia Nasi Jagung
Nasi jagung di warung De Prah ini memang berbeda. Tak heran pembeli selalu berjubel karena penasaran sekaligus ingin nostalgia. Di mana?
Oleh : Aflahul Abidin
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
aflahulabidin2@gmail.com
Sempatkanlah mampir di warung De Prah, spesialis penjual nasi jagung di seberang wisata bahari Lamongan. Setiap hari, warung De Prah selalu ramai pembeli yang ingin bernostalgia dengan makanan jadul ini. Selain, pembeli yang penasaran dan ingin mencoba makan nasi jagung.
Warung nsi jagung De Prah buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB, menyajikan hidangan aneka ikan laut dan sayuran plus sambal terasi sebagai pelengkap nasi jagungnya. Ikan-ikan yang disediakan antara lain ikan kuningan, ikan keting, dan ikan asin. Kendati tak begitu variatif, menu tersebut cocok jika dipadukan dengan nasi jagung.
Nasi jagung di warung De Prah tidak pulen seperti nasi putih pada umumnya karena nasi jagung memiliki tekstur cenderung lebih keras. Tapi, karena itu juga nasi jagung dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama. Karena warung De Prah cukup ramai, akan lebih baik jika Anda datang lebih awal agar lebih leluasa memilih lauk dan sayur. Jika kesorean, jangan kecewa gjika ikan dan sayur sudah licin tandas.
Makan nasi jagung di warung De Prah juga tak membuat kita kehabisan uang karena seporsi nasi jagung dengan sayur dan ikan hanya dihargai Rp 5.000. Cukup murah bukan?