Divisi I LFA Jatim IV
PCF Mahasiswa Bermain Lepas
PCF Mahasiswa menutup pertandingan Divisi I LFA Jatim IV dengan hasil memuaskan.
Penulis: Eko Darmoko | Editor: Heru Pramono

SURYA Online, SURABAYA – PCF Mahasiswa menutup pertandingan Divisi I LFA Jatim IV dengan hasil memuaskan. Deniar Geya dkk sukses menjegal juara musim lalu, Buana Mas, dengan skor 2-1, di Gool Futsal Mangga Dua Surabaya, Minggu (8/12/2013) malam.
Di klasemen akhir Divisi I, Mahasiswa finish di peringkat 10 dengan raihan 32 poin. Mahasiswa berada di atas dua tim penghuni zona play off. Mereka adalah AIFC (peringkat 11/28 poin) dan Prambanan Dwipaka FC (peringkat 12/23 poin). Sedangkan Buana Mas finish di peringkat tujuh dengan 39 poin.
Di laga lawan Buana Mas ini, sebenarnya tidak mempengaruhi posisi Mahasiswa di klasemen akhir. Apa pun hasilnya, posisi Mahasiswa tak tergoyahkan di sepuluh besar—AIFC tidak sanggup mengejar selisih poin dengan Mahasiswa. Hal inilah yang membuat Mahasiswa bisa bermain lepas tanpa beban saat menghadapi Buana Mas.
Sejak pertandingan dimulai, Mahasiswa langsung mengambil inisiatif penyerangan. Alhasil, pertandingan baru berjalan lima menit, Mahasiswa mampu unggul melalui gol yang dikemas Luqman. Namun, di menit ke-13, Buana Mas menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol yang dipetik Ribbi. Babak pertama berakhir dengan skor 1-1.
Di babak kedua, Mahasiswa dan Buana Mas silih berganti melakukan serangan. Banyak peluang yang diperoleh kedua tim. Antonius misalnya, pemain Buana Mas ini dua kali tendangannya membentur tiang gawang.
Namun, keberuntungan berpihak pada Mahasiswa. Melalui skema power play yang ciamik, Deniar Geya membobol gawang Buana Mas di menit ke-37. Gol Deniar menjadi gol penentu kemenangan Mahasiswa atas Buana Mas.
“Kami bermain lepas tanpa beban, sebab hasil pertandingan ini tidak mengubah posisi kami. Namun, justru dari sinilah, anak-anak bisa bermain enjoy dan bisa memenangi pertandingan,” kata Wahyu Nursasi, pelatih Mahasiswa, usai pertandingan.
Dijelaskan Wahyu, saat Buana Mas panik dan terlihat kelelahan, ia menginstruksikan pemainnya untuk melakukan power play. Alhasil, power play ini berhasil dijalankan secara ciamik oleh pemain Mahasiswa. “Power play berjalan bagus. Anak-anak bisa memahami kelemahan Buana Mas yang mulai kehilangan stamina dan emosinya meninggi,” kata Wahyu.
“Sementara itu, Mahasiswa justru unggul dalam hal fisik. Daya tahan mereka di lapangan sangat luar biasa. Selain itu, kesabaran dalam power play menjadikan kami menang,” imbuh Wahyu.
Pelatih Buana Mas, Cahyanto, mengungkapkan, pemainnya terlihat gugup dalam meredam power play yang dijalankan Mahasiswa. Pressing yang dilakukan Buana Mas pun terlihat kendor. Hal inilah yang menyebabkan Mahasiswa sukses menembus pertahanan Buana Mas.
“Pressing kami sangat lemah, ini membuat Mahasiswa leluasa bermain power play. Selain itu, kami terlihat buruk dalam hal finishing,” papar Antok.