Sedan Tabrak Puluhan Siswa di Sekolah
Anggara Akhirnya Ditahan
Penabrak beberapa siswa di halaman SMA Hang Tuah 2 Sawotratap, Gedangan, Anggara Putra Trisula (19) akhirnya ditahan penyidik Reskrim Polres Sidoarjo.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Parmin

SURYA Online, SIDOARJO - Penabrak beberapa siswa di halaman SMA Hang Tuah 2 Sawotratap, Gedangan, Anggara Putra Trisula (19) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan penyidik Reskrim Polres Sidoarjo. Penetapan status tersangka sekaligus penahanan dilakukan penyidik sejak, Senin (4/11/2013) malam sekitar pukul 21.20 WIB.
Sebelum ditahan, tersangka datang ke mapolres bersama pacarnya, Natasya, siswi kelas XII sekitar pukul 12.30 WIB, Senin (4/11/2013). Dalam kasus tabrak lari ini, Anggara yang pernah mendaftar sebagai Taruna Akpol 2013 kemarin tapi tidak lolos, dijerat dua pasal yakni Pasal 360 KUHP dan 351 Ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Setelah menyandang status tersangka, Anggara mendapat kunjungan mantan Kapolda Jatim Untung S Rajab. Mantan orang nomor satu di kepolisian di Jatim itu ditemani ayah Anggara, Brigjen Pol (Pur) Totok Sudharto dengan mengendarai mobil Toyota Land Cruiser hitam B 77 USR.
“Saya tidak ada agenda lain kok. Main saja,” terangnya saat keluar dari ruang Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Rony Setyadi.
Untung yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya itu enggan menjawab pertanyaan wartawan seputar persoalan Anggara. Ia bersama Totok Sudharto (ayah Anggara) bergegas menuju mobil lalu meninggalkan Polres Sidoarjo.
Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki SIK, mengungkapkan Anggara sudah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan oleh penyidik. Sinyal penahanan terhadap tersangka itu sudah terlihat sejak Senin sore setelah AKBP Marjuki melihat di ruang penyidikian. Begitu keluar ruangan dan ditanya terkait status Anggara, mantan Kapolres Jombang itu mengatakan jika perlu dilakukan penahanan ya langsung ditahan.
Pemeriksaan terhadap Anggara sebenarnya sudah dilakukan penyidik sejak Jumat (1/11/2013) dan Sabtu (2/11/2013) di rumah anak mantan perwira tinggi itu. Ketika ditanya tentang kondisi kesehatannya, Anggara mengaku tidak siap diperiksa karena masih stress.
“Anggara masih stres sehingga tidak bisa dilakukan pemeriksaan dan kami koordinasi dengan orang tua dan Senin kemarin diantar dan langsung diperiksa,” jelas AKBP Marjuki.
Menurut orang nomor satu di lingkungan Kepolisian Sidoarjo, dalam pemeriksaan terungkap saat kejadian berlangsung, Anggara merasa panik karena didatangi salah satu siswa berinisial A. Siswa berinisial A itu sebelumnya ada perasaan tidak enak dan pada saat ketemu, ada teman korban memanggil siswa lain. Tak pelak, mobil Honda Jazz L 177 AY milik tersangka dikerubuti oleh teman berinisial A itu dan membuat tersangka panik.
“Mobil milik tersangka ada pukulan dan terlihat penyok. Nah ini akan kami kembangkan untuk mengetahui kenapa hal ini bisa terjadi dan tersangka ingin lari dari keributan atau ancaman,” jelasnya.
Terkait ayah Anggara yang mendampingi, diakui Marjuki tidak ada masalah karena sebagai orang tua ingin mendapingi anaknya. Tapi dalam pemeriksaan ini, tersangka diperiksa di ruang berbeda dan Brigjen Pol (Pur) Totok ada di ruang lain.
Seperti diberitakan, akibat ulah Anggara, Alif Kurnia Safitri (15), siswi kelas X mengalami patah tulang di lengan kanan, tulang ekor, jari tangan, dan jari kaki patah dan dirawat di RS Mitra Keluarga.