Ibadah Haji 2013

Sakit, Jemaah Lamongan Ditinggal di Makkah

Asah (60), seorang Jemaah haji asal Kabupaten Lamongan terpaksa harus tetap tinggal di Makkah, Arab Saudi.

Penulis: Mujib Anwar | Editor: Parmin

SURYA Online, SURABAYA – Asah (60), seorang Jemaah haji asal Kabupaten Lamongan terpaksa harus tetap tinggal di Makkah, Arab Saudi. Ketika 443 orang jemaah kelompok terbang (Kloter) dua sudah tiba di Tanah Air, jemaah asal Kecamatan Turi tersebut tetap harus bertahan di Tanah Suci.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Lamongan Muhammad Irfan mengatakan, Asah tidak diperbolehkan ikut pulang bersama kloternya karena dia sedang menderita sakit diabetes.

“Karena sakit yang diderita, dokter tidak membolehkan ikut pulang. Makanya harus tetap tinggal di Makkah,” ujarnya kepada Surya Online, Senin (21/10/2013) di sela-sela kedatangan Jemaah haji asal Lamongan di Asrama Haji, Sukolilo.

Menurut Irfan, Asah baru diperbolehkan pulang ke Tanah Air jika kondisinya sudah sembuh. “Paling tidak dari sisi medis, kondisinya cukup memungkinkan untuk melakukan penerbangan selama sekitar 10 jam dari Makkah ke Surabaya,” terangnya.

Selain seorang jemaah yang sakit, terhadap dua orang jemaah haji asal Lamongan yang meninggal dunia selama mengikuti ibadah haji di Tanah Suci. Yakni, Musiyanah (73), Jemaah kloter satu asal Kecamatan Glagah dan Suryanto (51), jemaah kloter dua dari Kecamatan Maduran kloter 2. Jumlah tersebut naik 50 persen dibandingkan tahun 2012.

“Tahun lalu, jemaah asal Lamongan yang meninggal di Tanah Suci hanya dua orang,” ucap Bupati Lamongan Fadeli.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang menyambut kedatangan jemaah haji kloter pertama asal Lamongan di Hall Mina Asrama Haji Sukolilo, memimpin doa bersama untuk para jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci.

“Mari kita kirim Al Fatihah untuk jemaah haji yang meninggal dunia,” ujar Gus Ipul, kepada para jemaah.

Menurut Gus Ipul, pelaksanaan jemaah haji tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Para jemaah dinilai mengikuti aturan dan ketentuan yang ada. Layanan kepada para jemaah selama di Arab Saudi juga lebih baik.

“Semua berjalan lancar. Tak ada kejadian yang prinsip yang mengganggu, baik ketika proses keberangkatan, saat melaksanakan rukun dan wajib haji maupun ketika proses kedatangan seperti sekarang,” tukas Gus Ipul.

Selain itu, jumlah jemaah asal Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia juga menurun drastis. Jika selama penyelenggaraan haji 2012, terdapat 76 orang jemaah yang meninggal, tahun ini sampai Senin (21/10/2013), jemaah yang meninggal hanya 13 orang.

“Semoga cukup sampai di angka itu dan tak ada lagi jemaah yang meninggal dunia,” imbuh Gus Ipul.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved