Siswa Sanggar Daun Juara Internasional Melukis
Di tengah bangsa Indonesia bersiap merayakan HUT ke-68, prestasi internasional diraih Dynara Syavina (9)lewat lomba lukis nicef.
Penulis: Sugiyono | Editor: Parmin

SURYA Online, GRESIK - Di tengah bangsa Indonesia bersiap merayakan HUT ke-68, prestasi internasional diraih Dynara Syavina (9). Dynara berhasil meraih prestasi lewat ajang lomba lukis yang diadakan Unicef.
Dari tangan lembutnya, Sevin, panggilan akrab Dynara Syavina, berhasil menyisihkan 16,409 karya lukis anak-anak peserta lukis dari 77 negara. Sevin satu-satunya wakil Indonesia dalam kompetisi tersebut.
Lukisan Sevin yang dikirim ke Unicef PBB berjudul "A Morning the Village". Sebuah karya lukisan menggambarkan suasana pagi hari di desa tepi Bengawan Solo.
Siswa kelas V, SD Kristen ST Paulus Bojonegoro ini mempunyai hobi menggambar, yang kemungkinan didapati dari kakeknya.
"Hobi menggambar. Tidak ada kesulitan dalam menggambar," kata Sevin, saat di sanggar Padepokan Seni Daun, Perumahan Banjarsari Asri, Kecamatan Cerme, Gresik, dengan didampingi ibunya, Jumat (16/8/2013).
Lusiana, Ibu Sevin, mengaku kaget saat mendengar anaknya juara internasional dalam lomba lukis Unicef.
"Sevin ikut sanggar Daun baru dua tahun, sehingga sangat kaget kalau bisa memenangkan lomba melukis tingkat internasional. Lomba yang dikirimkan itu saat Sevin masih satu tahun belajar di sanggar lukis Daun," kata Lusiana dengan wajah gembira.
Lusiana mengaku mendukung bakat anak kedua dari tiga bersaudara itu. "Mungkin akan disalurkan menjadi desainer," imbuhnya.
Terpisah, Arik S Wartono pendiri dan pembina utama sanggar lukis Daun mengatakan, bakat yang dimiliki Sevin sudah ada sejak dini, sebab pelajaran dasar yang dipelajari di sanggar Daun masih tingkat dasar, yaitu mengenal dasar-dasar warna.
"Kita beri dasar-dasar warna kulit, baru selanjutnya eksplorasi ide. Kita lebih banyak menggambar di luar kelas, jadi anak-anak mudah membuat sketsa dan mewarnai. Misalnya, Kalau melukis lomba balap karung, ya anak-anak kami ajak melihat lomba balap karung," kata Arik.
Arik menambahkan, untuk mengenal warna anak-anak dibekali selama tiga bulan, selanjutnya tiga bulan belajar eksplorasi warna.
"Sevin dibimbing secara intensif untuk mengenal dasar-dasar warna, belum belajar cat air dan kanfas. Ini kejutan dan hadiah di HUT Indonesia," pungkasnya.