Arus Balik
Jumlah Penumpang Kereta Api Menurun
Untuk penumpang eksekutif mengalami peningkatan hingga tiga sampai empat kali lipat dibanding tahun lalu.
Penulis: Haorrahman | Editor: Adi Agus Santoso

SURYA Online, SURABAYA - Arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada Minggu (11/8/2013). Namun jika dibandingkan tahun lalu, volume penumpang kereta api mengalami penurunan.
Menurut Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 8, Zakaria, volume penumpang kereta api turun 30 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Hingga Sabtu atau H+2, jumlah penumpang di seluruh stasiun Daop 8, hanya mencapai 24.869 orang. Padahal pada tahun sebelumnya mencapai 39.783 penumpang.
Sedangkan pada Jumat (10/8/2013) mencapai 24.520 penumpang. Namun jika dibandingkan tahun lalu juga mengalami penurunan. Tahun lalu jumlah penumpang mencapai 39.783 penumpang. Padahal pada masa lebaran 2012 jumlah penumpang mengalami peningkatan. H+2 lebaran 2011 jumlah penumpang hanya mencapai 29.349 orang.
Dari 24.869 penumpang tahun ini, 19.815 penumpang merupakan penumpang kereta ekonomi (termasuk lokal dan utama), 2.176 penumpang bisnis, dan 2.878 penumpang kereta eksekutif. ”Untuk tahun ini jumlah penumpang mengalami penurunan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah penumpang menurun, di antaranya mudik gratis yang digelar oleh intansi swasta dan pemerintah,” kata Zakaria, Minggu (11/8/2013).
Menurut Zakaria, ada empat tujuan kereta yang diborong Pemprov Jatim, seperti KA Doho (Surabaya-Kediri-Blitar), Penataran (Surabaya-Malang-Blitar), KRD Bojonegoro (Surabaya-Bojonegoro), dan Arjuna Ekspress (Surabaya-Madiun). Dalam program mudik bareng gratis tersebut, Pemprov membeli 98.100 seat.
Meski demikian, menurut Zakaria program tersebut tidak mempengaruhi pendapatan. ”Tetap untung karena semua seat sudah dibeli,” kata Zakaria. Namun Zakaria tidak bisa menjawab berapa besar keuntungannya, karena masuk ke ranah direksi.
Zakaria menjelaskan tahun ini untuk angkutan purna Lebaran (arus balik), tiket eksekutif mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tiket kereta eksekutif 99 persen habis terjual, terutama tujuan Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta. Tiga kota ini yang paling tinggi keberangkatan dari Surabaya.
Untuk tujuan Jakarta, mayoritas adalah penumpang yang merupakan pekerja. Sedangkan Bandung dan Jogjakarta mayoritas adalah mahasiswa, sedangkan tujuan ke Malang lebih banyak mereka yang ingin berwisata.
Seperti di Stasiun Gubeng, sejak 29 Juli, jumlah penumpang eksekutif terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Pada Sabtu (10/8), jumlah penumpang eksektif mencapai 1.436 orang, sedangkan di periode yang sama tahun lalu hanya mencapai 340 orang. Sehari sebelumnya, Jumat (9/8), jumlah penumpang eksekutif mencapai 1.661 penumpang, sedangkan tahun lalu hanya 327 penumpang.
”Untuk penumpang eksekutif mengalami peningkatan hingga tiga sampai empat kali lipat dibanding tahun lalu. Mungkin ini menunjukkan tingkat ekonomi masyarakat juga mengalami peningkatan,” tambah pria asal Betawi itu.